TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan perkembangan rencana pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Indonesia oleh Hyundai Motor Group dan LG Chem Ltd. Bahlil mengatakan groundbreaking pabrik asal Korea Selatan ini akan dilakukan pada Agustus mendatang.
"Insya Allah Agustus ini ground breaking tahap pertama untuk pembangunan baterai mobil di Indonesia. Ini pertama kali di republik ini. Bukan kacang goreng," ujar Bahlil dalam konferensi pers virtual, Senin, 27 Juli 2021.
Bahlil memastikan pengembangan industri mobil listrik terus berjalan. Hyundai Group, kata dia, akan menyelesaikan proses pembangunan pabrik mobil listriknya di Tanah Air pada Maret 2022 sehingga Indonesia segera memiliki produsen kendaraan ramah energi.
Menurut dia, realisasi investasi asing terus berjalan kendati pandemi Covid-19. Pada kuartal II 2020 atau saat wabah virus corona pertama kali masuk ke Indonesia, penanaman modal asing atau PMA bahkan mencapai lebih dari 50 persen dari total realisasi investasi.
Kondisi ini terjadi lantaran modal asing yang masuk ke Indonesia bukan merupakan proyek jangka pendek. Rata-rata investasi asing memiliki jangka waktu proyek lebih dari dua atau tiga tahun.
"Contohnya Hyundai, mereka investasi US$ 1,5 miliar. Dia bangun terus sekali pun Covi-19. Karena kalau berhenti, mereka rugi," tutur Bahlil Lahadalia.