Sejumlah investor pun merasa kecewa lantaran perusahaan tidak bertanggung jawab. Padahal, perusahaan memiliki misi yang baik untuk mempertemukan petani yang membutuhkan modal dan para pemberi dana terbuka.
Fadhil menduga angka dana investasi yang bermasalah masih bisa bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan perimpunan lender. Investor pun belum mengambil langkah hukum.
Seorang investor, Sabda Awal, mengaku menjadi korban investasi Tanijoy. Ia menanamkan modal di Tanijoy senilai Rp 33 juta untuk delapan proyek. Saat proyeknya sudah selesai, Sabda menyebut uang hasil investasinya bisa ditarik melalui aplikasi.
Penarikan itu dilakukan secara bertahap. Pada 30 November, ia mencoba menarik dana senilai Rp 2,5 juta. Kemudian 10 Desember 2020, ia menarik dana senilai Rp 5 juta. Selanjutnya pada 2 Februari 2021 Rp 13,1 juta; pada 22 Maret Rp 7,5 juta; dan pada 15 April Rp 6,8 juta.
“Tapi sampai sekarang uangnya tidak masuk ke rekening,” ujar Sabda dalam utasnya di Twitter. Sabda mengizinkan Tempo mengutip pernyataannya.
Dihubungi terpisah, Founder dan CEO Cartenz Group and Serial Tech Entrepreneurship Gito Wahyudi belum menjawab pesan Tempo ihwal kasus dugaan dana investasi yang raib.
Baca Juga: Terkini Bisnis: Buruh Soal Paket Vitamin, Dana Investor Tanijoy Diduga Raib