TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Program Indef Esther Sri Astuti menilai PPKM darurat atau level 4 di masa Covid-19 memang harus tetap dilanjutkan. Karena, kata dia, pemulihan kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas.
"PPKM harus dilakukan dengan benar-benar, jangan hanya lips service," kata Esther dalam diskusi virtual, Senin, 26 Juli 2021.
Dia menilai bahwa sisi ekonomi memang penting, tapi kalau mengutamakan ekonomi dengan banyak korban berjatuhan akan percuma. Jika begitu, kata dia, seberapa pun banyaknya dana dan energi yang dikeluarkan akan mubazir.
"Panglima perang pandemi ini adalah sektor kesehatan bukan ekonomi," ujarnya.
Dia melihat seperti Cina yang menerapkan lockdown di Wuhan. Lockdown itu benar-benar membuat mobilitas di Wuhan berkurang drastis.
Namun, kata dia, dampak positifnya daerah di sekitar Wuhan dan daerah Cina lainnya, tidak terkontaminasi. Virus pada saat itu langsung terlokalisasi di Wuhan, meski kata dia, memang ada rembesan-rembesan.
Menurutnya, memang pada lockdown dilakukan pada Januari 2020, pertumbuhan ekonomi di Cina sangat turun atau minus 6,8 persen. Namun perlahan ketika kasus Covid-19 melandai akibat lockdown dengan proses vaksinasi dipercepat dan 3T, maka pertumbuhan ekonomi Cina berangsur naik.
"Jadi jangan takut pemerintah kalau melakukan lockdown. Panglima pandemi ini adalah sektor kesehatan, bukan Ekonomi," kata dia.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi memperpanjang PPKM Level 4 seminggu lagi hingga Senin, 2 Agustus 2021. Ia menyebut keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan aspek kesehatan, aspek ekonomi, dan dinamika sosial.
"Saya memutuskan untuk melanjutkan penerapan PPKM level 4 dari 26 Juli sampai 2 Agustus" kata Jokowi dalam konferensi pers di akun YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu, 25 Juli 2021.
Namun, kata Jokowi, pemerintah akan melakukan beberapa penyesuaian terkait aktivitas dan mobilitas masyarakat secara bertahap.
Baca Juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Warga DKI: Kebijakan Makan 20 Menit Tak Efektif