TEMPO.CO, Jakarta - PT BFI Finance Indonesia Tbk. atau BFI Finance mencatat laba bersih sebesar Rp 487,42 miliar pada semester pertama 2021 atau naik 46,8 persen YoY dan 12,4 persen QoQ. Kenaikan laba ini seiring meningkatnya nilai pembiayaan baru sebesar 48,7 persen menjadi Rp 6,1 triliun dibanding tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan pihaknya juga mengelola nilai outstanding restrukturisasi pembiayaan dari nilai tertinggi dari Rp5,3 triliun menjadi Rp2,7 triliun.
“Dengan tren peningkatan pembiayaan baru yang berdampak positif terhadap profit Perusahaan, nilai receivables yang kami kelola akan turut dan terus kami sasar ke arah perbaikan dan peningkatan. Sejalan dengan itu, kami juga tetap berupaya mengelola risiko secara cermat dan menjaga rasio pembiayaan bermasalah seminim mungkin,” kata Sudjono dalam keterangan tertulis pada Jumat, 23 Juli 2021.
Pembiayaan macet atau non-performing financing (NPF) BFI Finance juga tercatat turun 158 basis points yoy dan 11 basis points QoQ menjadi 2,15 persen per Juni 2021. Rasio ini lebih rendah dari rata-rata industri yang dilaporkan mencapai 4,05 persen di bulan Mei 2021.
Kontrak baru sepanjang Januari hingga Juni 2021, kata Sudjono, masih didominasi oleh pembiayaan mobil bekas sebesar 71,2 persen atau menyumbang Rp4,34 triliun. Portofolio pembiayaan terbesar kedua adalah motor bekas sebesar 14,3 persen dan pembiayaan alat berat dan permesinan sebesar 10,7 persen. Sisanya sebesar 3,8 persen adalah komposisi pembiayaan mobil baru, property backed financing (PBF), dan syariah.