TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menggelontorkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 19,68 T hingga akhir Juni 2021. Kredit ini diterima 200.339 debitur.
Mayoritas KUR, 58,03 persen, disalurkan untuk sektor produksi seperti sub-sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, jasa produksi dan turunannya. Lalu di sisa akhir tahun, Bank Mandiri akan lebih banyak fokus ke sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan.
"Menurut pemantauan kami, sektor-sektor tersebut masih memiliki potensi penyaluran KUR yang relatif besar," kata SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus Koernianto Triprakoso dalam keterangan tertulis, Jumat, 23 Juli 2021.
Alasannya, sektor ini menunjang ketahanan pangan dalam negeri. Selain itu, prospek sektor-sektor tersebut dinilai masih baik dikarenakan tidak terdampak pandemi Covid-19 secara signifikan.
Meski di tengah pandemi, Bank Mandiri menyebut kualitas portofolio KUR Bank Mandiri masih mampu terjaga baik. Sejauh ini, total non performing loan (NPL) di posisi 0,45 persen per 30 Juni 2021.
Selain itu, Bank Mandiri juga memperluas skema-skema produk pembiayaan di sektor produksi untuk komoditas tertentu terutama di sektor pertanian yang menyesuaikan dengan kebutuhan masa tanam. Di mana, pokok dan bunga dapat dibayarkan pada saat panen.
Melalui strategi tersebut, Bank Mandiri optimistis ruang penyaluran KUR di di akhir masih terbuka. Bahkan, Bank Mandiri menyebut permintaan penambahan kuota KUR mereka sudah disetujui oleh pemerintah di 2021.
Sebelumnya sebesar Rp 31 triliun dan diberikan tambahan sebesar Rp 4 triliun lagi. "Sehingga kuota KUR Bank Mandiri di 2021 menjadi Rp 35 triliun" kata Josephus.
Baca: Bank Mandiri Tutup 92 Kantor Cabang Selama Pandemi Covid-19