TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG masih bergerak fluktuatif atau volatile dalam tiga hari terakhir di tengah perpanjangan PPKM Darurat. IHSG masuk di level kritis dengan kisaran 6.130-6.150.
"Saat ini kembali masuk di level kritis 6.130-6.150, yang jika tembus akan memulai trend naik jangka menengah dengan potensi ke 6.300. Support di 6.100-6.050," seperti dikutip dari analisis Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia pada Jumat, 23 Juli 2021.
Di tengah pengetatan pergerakan masyarakat, saham beberapa emiten masih berpeluang untuk bergerak naik. Saham PT Bank Central Asia Tbk. atau BBCA misalnya, akan mengalami tren kenaikan jangka menengah ke arah supply area 31.350 bila harga saham berhasil menembus ke level 30.900.
Adapun saham BBCA sebelumnya ditutup di level 30.775. Bila dilihat dari polanya, saham BBCA kembali menguat dalam pola konsolidasi sejak akhir Juni 21. Harga saham emiten pun diprediksi akan berada di kisaran 29.900-30.900.
Saham PT Bank Jago Tbk. atau ARTO yang sebelumnya ditutup di level 15.875 akan berpeluang menguat ke posisi resistance di level 18.025-20.350. Harga kembali menguat dari batas risiko 13.425 sehingga cenderung melanjutkan tren naik ke arah supply area.
Adapun saham emiten PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. atau TLKM yang sebelumnya ditutup di level 3.220 akan berada resistance di posisi 3.400-3,550. Harga saham TLKM membentuk pola break trendline pattern since Juni 21. Adapun harga saham berpeluang kembali ke posisi uptrend dengan batas risiko 3210.
IHSG kemarin bertahan di atas level 6.100-an dan menutup sesi di level 6.137 atau 1,7 persen lebih tinggi dari angka penutupan kemarin yang sebesar 6.029.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca: Garuda Indonesia Masuk Daftar Saham dalam Pantauan Khusus BEI, Sebabnya?