TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti leletnya pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. Dari anggaran Rp 28,8 triliun yang sudah disiapkan, baru 21,2 persen atau Rp 6,11 triliun saja yang dicairkan dan diterima warga desa yang jadi penerima.
"Kami minta seluruh desa untuk bisa meningkatkan akselerasinya," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 21 Juli 2021.
Dalam program ini, pemerintah sudah menyiapkan bantuan uang tunai Rp 300 ribu per keluarga selama 12 bulan. Sasarannya yaitu 8 juta keluarga penerima.
Total, para penerima tersebar di 69 ribu desa di 434 daerah. Tapi dari data yang dikantongi Sri Mulyani, ternyata masih banyak anggaran yang belum cair.
Sri Mulyani mencontohkan 163 kabupaten yang penyerapan BLT Dana Desa-nya masih sangat rendah yaitu 8,2 persen. "Baru dicairkan Rp 938 miliar, padahal anggarannya Rp 11,5 triliun," kata dia.
Lalu di 151 kabupaten lain dengan realisasi 37,3 persen dan 99 kabupaten dengan realisasi 37,3 persen. Sementara, hanya ada 21 kabupaten yang sudah mencairkan di atas 50 persen, persisnya 59,7 persen.
21 daerah tersebut yaitu Kab Manggarai, Kab Barru, Kab Karangasem, Kab Mempawah, Kab Buleleng, Kab Kudus, Kota Denpasar, Kab Sleman, Kab Hulu Sungai Tengah, Kab Mimika, dan Kab Belitung Timur.