Ari Kuncoro memulai kariernya sejak 1994 sebagai peneliti di LPEM-FEUI. Dia pernah menjadi sekretaris di program pasca sarjana FEUI dan menjadi pembantu dekan bagian akademik FEUI. Tak hanya itu, ia juga sempat menjabat sebagai Wakil Dekan FEB UI, kemudian berlanjut menjadi Dekan FEB UI.
Hingga kini Ari Kuncoro masih aktif mengajar beberapa mata kuliah di FE UI seperti Makroekonomi dan Mikroekonomi. Pada pemilihan Rektor UI periode 2019-2024, Ari mengusung visi yaitu “Menuju Universitas Indonesia yang inovatif, mandiri, unggul, inklusif, dan bermartabat”. Ari terpilih menjadi Rektor UI dan berhasil menyingkirkan dua kandidat lainnya, yakni Abdul Haris dan Budi Wiweko.
Selain menjabat sebagai Rektor UI, Ari juga masuk dalam susunan Dewan Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI pada 2017 yang diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa bank pelat merah itu. Selanjutnya, Ari ditunjuk sebagai Wakil Komisaris Utama BRI berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan bank itu sejak 18 Februari 2020.
Ekonom senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, sebelumnya menilai restu dari Presiden Jokowi menunjukkan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu lebih memilih menyelamatkan Ari Kuncoro ketimbang UI.
"Lebih penting menyelamatkan Prof. Ari Kuncoro ketimbang memajukan UI. Luar biasa Presiden @jokowi," ujar Faisal dalam cuitannya, Selasa, 20 Juli 2021.
Hingga siang hari ini, kata kunci "Rektor UI" berkembang viral dan merajai trending di media sosial Twitter. Pada pukul 13.25 WIB pada Rabu, 21 Juli 2021, terdapat lebih dari 67 ribu cuitan yang menggunakan kata kunci tersebut.
BISNIS | FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca: Faisal Basri Sebut Jokowi Selamatkan Rektor Ari Kuncoro Ketimbang UI