Riri langsung menghubungi Jenius. Namun, sangat disayangkan. Dalam keadaan genting, Jenius tidak siap tanggap dan menyarankan Riri pergi ke BTPN terdekat.
“Gue telepon CS Jenius Connect, dan yang gue sayangkan harus nunggu sekitar 15 menit, mereka bantu blokir akun. Solusinya kemudian mentok kunjungi kantor BTPN terdekat besok paginya,” katanya.
Saat keesokan harinya Riri mendatangi kantor BTPN untuk mengecek mutasi rekeningnya. Sangat disayangkan, BTPN menginfokan bahwa saldo sudah terkuras habis hingga Rp 1.
Riri masih tak menyangka proses pengurasan rekeningnya itu hanya berlangsung kurang dari 25 menit. “Di situ keadaan saldo aktif gue kurang lebih Rp 100 rb, dan sisanya gue simpen di maxi saver (deposito). Dimana gue ga mendapatkan notifikasi sama sekali atas pencairan deposito gue tersebut,” katanya.
Riri mengatakan ternyata seluruh saldo deposito di tabungan yang ia miliki terkuras ke rekening sesama Jenius. “Dan yg makin bikin gue kecewa, ternyata seluruh saldo deposito gue terkuras ke rekening sesama Jenius sendiri atas nama Afifudin. Gatau dah dari rekening jenius Afifudin udh ditarik atau ditransfer kemana aja,” katanya.
Saat ini, dia mengaku telah meneruskan kasus tersebut kepada BTPN dan kepolisian.
Communications dan Daya Head Bank BTPN Andrie Darusman mengatakan akan menindaklanjuti kasus penipuan ini.
“Jenius dari Bank BTPN tunduk pada prosedur dan ketentuan yang berlaku, serta senantiasa membantu nasabah apabila dibutuhkan dalam proses lebih lanjut,” kata Andrie saat dihubungi Tempo di Jakarta pada Senin, 19 Juli 2021.
Baca Juga: OJK Sebut Penyusunan Aturan Bank Digital Selesai, Terbit Awal Juli