Pembangkit listrik tenaga surya yang mengandalkan radiasi matahari menjadi alternatif untuk melistriki daerah yang sulit dijangkau transportasi darat, sehingga cocok untuk kawasan terpencil.
Sepanjang 2016 hingga 2020, PLN telah mengalirkan listrik ke 807 desa yang dinikmati hampir 38 ribu pelanggan di Papua dan Papua Barat.
Nilai investasi yang dikucurkan PLN untuk menerangi 807 desa itu mencapai Rp2,03 triliun atau setara Rp53,6 juta untuk melistriki setiap pelanggan di kedua provinsi tersebut.
Selain fokus untuk melistriki desa-desa terpencil, PLN juga telah memperkuat sistem kelistrikan untuk Papua dan Papua Barat.
Daya mampu kedua provinsi tersebut saat ini telah mencapai 454 megawatt dengan beban puncak sebesar 299 megawatt. Dengan kondisi yang ada, PLN memiliki cadangan daya sebesar 155 megawatt yang siap dimaksimalkan.
Huda mengajak para investor untuk masuk dan berinvestasi di Papua dan Papua Barat. Pihaknya menjamin ketersediaan pasokan daya dari pembangkit dan penguatan jaringan untuk menghasilkan listrik.
Menurutnya, kapasitas yang dikembangkan PLN bukan hanya cukup, namun juga andal untuk pelanggan. “Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan prima dan andal. Hal ini mengingat ketersediaan listrik merupakan salah satu poin penting dalam bisnis dan industri,” kata Huda.
BACA: Sambut Dirgahayu RI ke-76, PLN Gelar Promo Harga Khusus Tambah Daya