TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatat saat ini 7.036 desa di Papua dan Papua Barat yang telah mendapatkan aliran listrik dengan rasio desa berlistrik sebesar 95,62 persen.
"PLN terus melakukan percepatan untuk melistriki desa-desa tersebut hingga rasio desa berlistrik mencapai 100 persen sesuai dengan penugasan pemerintah,” ujar Syamsul Huda Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara PLN dalam keterangan resminya, Minggu, 18 Juli 2021.
PLN terus mengupayakan 328 desa di Papua dan Papua Barat segera mendapat aliran listrik. Rencananya, 32 desa menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Sementara 285 desa juga akan menfaatkan listrik surya melalui Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL) dan Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL). Desa-desa tersebut berada di lokasi yang sulit dijangkau dan jauh dari jaringan eksisting.
“Sisanya sembilan desa akan kami listriki melalui perluasan jaringan listrik eksisting dan dua desa memakai Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) hybrid PLTS dengan memanfaatkan mesin yang telah ada,” ucap Huda.
PLN berupaya mengalirkan listrik ke desa-desa terpencil di Papua dan Papua Barat dengan memanfaatkan energi tenaga surya.
"Pemanfaatan energi surya merupakan upaya PLN untuk mendukung percepatan bauran energi baru terbarukan yang ditargetkan pemerintah sebesar 23 persen pada 2025," kata dia.