TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee melihat dua aksi korporasi yang akan dilakukan PT Bank Republik Indonesia Tbk alias BBRI semakin memperkuat optimisme dari investor. Dua aksi korporasi tersebut adalah right issue dan pembentukan holding BUMN Ultra Mikro.
Dia memproyeksikan pada tahun ini posisi saham BBRI akan terkerek ke nilai Rp 4.350. Adapun harga BBRI akhir akhir ini bergerak di kisaran Rp 3.800 dengan price to book value (PBV) di 2,37 kali.
"Rencana pembentukan holdingnya bagus. Tentu banyak potensi bisnis bagus bisa didapat oleh holding (ketiga perseroan yang terlibat) termasuk BRI. Tapi untuk target harga saya perkirakan di kisaran Rp 4.350," ujar Hans dalam keterangan tertulis, Jumat, 17 Juli 2021.
Seperti diketahui, Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2021 sebagai payung hukum holding BUMN UMi telah terbit. Tiga entitas BUMN yang terlibat dalam holding tersebut yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai induk holding, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Masyarakat Madani (Persero) atau PNM.
Di sisi lain, Hans pun menjelaskan kinerja keuangan anggota holding yakni BRI, Pegadaian, dan PNM sangat baik. Tren kinerja pembiayaan dinilainya masih positif meskipun menghadapi tantangan pandemi. Masing-masing perseroan pun masih mampu membukukan laba.
Selain membawa manfaat untuk ketiga perseroan dan investor, Hans juga menekankan keuntungan holding yang akan banyak diraih pelaku UMKM dan UMi. Pelaku usaha di segmen tersebut akan mendapat layanan produk yang lebih beragam atau one stop service dengan semakin mudah dan efisien.
Karena itu, dengan proses holding BUMN UMi yang hampir rampung, Hans memperkirakan akan lebih meningkatkan kualitas bisnis segmen ultra mikro ketiga perseroan. Hal itu akan terdorong oleh potensi integrasi data.
Sehingga ke depan akan membuka banyak potensi bisnis baru di segmen ultra mikro sekaligus memitigasi risiko yang mungkin dihadapi. Terlebih, menurutnya, BRI memiliki sistem dan teknologi informasi yang mumpuni.
Baca Juga: Samuel Sekuritas: IHSG Tembus 6.000, BBRI, TLKM dan BBCA Diborong Asing