"Jangan nyuruh bangun jalan tol tidak dikasih duit, itu ga bisa. Swasta belum ada yang mau. Yang maju BUMN. Tapi dia harus disupport oleh dana dari pemerintah. BUMN maju sebelum ekonomis, agar tercapai pemerataan (pembangunan)," kata Arya.
Kemudian PT Kereta Api Indonesia (Persero) kata dia, dikasih PMN Rp 7 triliun, juga untuk penugasan membangun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Juga PMN diberikan ke holding pariwisata Rp 9,3 triliun juga untuk penugasan. PMN ke PLN Rp 8,2 triliun itu juga penugasan. Serta kepada KAI tambah Rp 4 triliun untuk penugasan. Juga PMN ke RNI Rp 1,2 triliun dan Damri Rp 200 miliar untuk penugasan.
Sedangkan uang PMN untuk cari untung diberikan ke BNI sebesar Rp 7 triliun. "Nah kalau ini kita lihat BNI mampu ga dapat dividen lebih dari sebelumnya. BTN juga diberikan Rp 2 T, itu bisnis. BTN harus nambah dividen. Kalau itu bisa Anda tuntut," kata dia.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Erick Thohir Usul PMN BUMN Rp 72,44 T di 2022, Hutama Karya Dapat Paling Banyak