Ia juga menyoroti kesibukan Luhut yang juga menangani berbagai persoalan seperti hubungan luar negeri, persoalan dalam negeri, pariwisata, hingga pertambangan. "Itu lah pemimpin kita yang sudah kehabisan waktu. Jelas dia tidak bisa menyerapi masalah dengan baik karena semua orang punya kapasitas."
Faisal Basri mengatakan penanganan pandemi di Indonesia semakin tidak karuan dan menyebabkan pemulihan ekonomi terbata-bata. Musababnya, tutur dia, semakin efektif pembatasan sosial maka semakin cepat ekonomi pulih.
Lambatnya penanganan Covid-19, kata Faisal, membuat pemulihan ekonomi Indonesia relatif lebih lambat ketimbang negara lain. "Pemulihan ekonomi kita seperti ubur-ubur, seperti kura-kura, seperti bajaj. Kalau Filipina memang rada gila presidennya, kecepatan recoverynya seperti Ferrari," tutur dia,
Faisal Basri juga menyoroti Turki dan India yang sempat menderita, namun kemudian angka kematiannya bisa ditekan lebih rendah dari Indonesia dan pemulihannya lebih cepat. "Karena betul-betul kebijakannya firm, bold, sakit tapi sebentar," tutur dia. "Di kesehatan kan gitu, banyak orang takut disuntik. Padahal kalau tidak disuntik lebih lama."
Dalam diskusi yang dihadiri Faisal Basri tersebut, Juru bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tirmidzi mengatakan keseimbangan penanganan kesehatan dan ekonomi menjadi sesuatu yang bisa dilakukan bersama.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Faisal Basri: Pemerintah Bisa Stop Vaksin Berbayar Untuk Cegah Pemburu Rente