TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan berpeluang terkoreksi dibayangi kasus baru Covid-19 yang terus meningkat.
Pada pukul 10.14 WIB, rupiah melemah 47 poin atau 0,33 persen ke posisi Rp 14.530 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.483 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah hari ini dengan kondisi kasus baru Covid-19 yang meninggi di dunia dan di Indonesia," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 16 Juli 2021.
Ariston menyampaikan kenaikan kasus tersebut dikaitkan dengan potensi perlambatan ekonomi karena kebijakan pembatasan aktivitas ekonomi oleh pemerintah guna mengendalikan pandemi.
Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) memperingatkan potensi gelombang ketiga di dunia bila tindakan pencegahan tidak dilakukan."Kasus baru Covid-19 di Indonesia masih menciptakan rekor baru dan ada potensi pekan darurat diperpanjang yang tentunya akan memberikan tekanan ke perekonomian," ujar Ariston.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke arah Rp 14.550 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp 14.460 per dolar AS.
Di Indonesia, pada Kamis, 15 Juli 2021, jumlah kasus baru Covid-19 mencetak rekor harian baru yaitu 56.757 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 2.726.803 kasus.
Pada Kamis lalu, rupiah ditutup melemah 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 14.483 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.480 per dolar AS.
Baca Juga: Ingin Investasi Aman Selama PPKM? Simak Bunga Deposito di BCA dan 3 Bank BUMN