Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gantikan Budi Setyarso, Jajang Jamaludin Jabat Pemred Koran Tempo

Reporter

Jajang Jamaludin. Facebook
Jajang Jamaludin. Facebook
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB PT Tempo Inti Media Tbk yang dilangsungkan pada Senin, 12 Juli 2021 lalu. Setelah mengangkat jajaran direksi baru dalam RUPS Luar Biasa, Tempo melakukan penyegaran pula di jajaran redaksi pada tiga media utama milik perusahaan, Majalah Tempo, Koran Tempo, dan Tempo.co. 

Di Koran Tempo, Jajang Jamaludin menggantikan Budi Setyarso sebagai Pemimpin Redaksi. Jajang sebelumnya adalah Redaktur Eksekutif yang kini digantikan oleh Yandrie Arvian.

Jajang Jamaludin atau kerap dipanggil Jajang memulai karir jurnalistik pada tahun 2000. Sejak semasa kuliah di Universitas Padjadjaran atau Unpad, Jajang memang senang menulis, walau tidak sering, ia pernah menulis beberapa opini untuk surat kabar.

“Sebagian untuk mengekspresikan gagasan, sebagian lagi untuk nambah-nambah uang saku, sebagai mahasiswa ya lumayan kan nambah-nambah uang SPP,” kata Jajang kepada Tempo, Kamis, 15 Juli 2021.

Sebelum terjun ke dunia wartawan, Jajang sempat mengajar di almamaternya. Ia pernah menjadi asisten dosen di kampusnya di Fisip Unpad. Kala mahasiswa ia lebih tertarik dengan dunia riset. "Di kampus saya enggak ikut pers kampus, lebih banyak ikut program-program riset,” tutur pria asal Cianjur ini.

Perubahan politik pada 1997 – 1998 yang menyebabkan beberapa peristiwa besar di Jakarta, menjadikan ibu kota sebagai magnet tersendiri bagi Jajang. Akhir 1999, Jajang memutuskan merantau ke Jakarta, kebetulan waktu itu sedang ada lowongan di Tempo dan Kompas. Jajang pun melamar di kedua media ini, namun ia memutuskan memilih Tempo lantaran lebih merasa tertantang.

“Ya heroik istilahnya kalau gabung di Tempo, media yang habis ditutup selama empat tahun terus bangkit lagi, bagi mahasiswa yang pernah sedikit banyak aktif dalam gerakan-gerakan di kampus, gabung ke Tempo rasanya lebih kuat magnetiknya waktu itu. Akhirnya saya, ya udah Tempo,” kata Jajang mengawali karirnya sebagai reporter Tempointeraktif.com pada Januari 2000 sampai April 2001 ini.

Ada dua opsi yang ditawarkan Tempo saat itu, yaitu menjadi reporter biasa atau periset. Jajang menjatuhkan pilihan sebagai periset mengingat dirinya sebelumnya lebih banyak berkecimpung dengan riset di Unpad. Ditambah Tempo memiliki Pusat Analisis Data Tempo yang menjadi supporting di semua pemberitaan majalah Tempo.

Namun kemudian dalam prosesnya menurut tim rekrutmen Tempo waktu itu, menjadi periset yang baik juga harus menjadi reporter yang baik, sehingga Jajang harus mengikuti proses pendidikan sebagai reporter.

“Pulang pelatihan saya enggak dibalikin ke PDAT, saya ditugaskan jadi reporter, bukan jadi calon periset,” kata Jajang.

Selama karir jurnalistik yang sepenuhnya di Tempo, Jajang pernah mengalami beberapa kejadian yang tidak mengenakkan. Salah satunya saat ia mengungkap kasus praktek amplop untuk wartawan, uang saku yang disediakan oleh Pemda DKI Jakarta untuk wartawan kala itu. “Kejadiannya sekitar tahun 2002 atau 2003,” kenang Jajang.

Saat itu Jajang ditemani oleh salah satu rekan wartawannya yang juga masih sama-sama berstatus junior untuk melakukan peliputan di DPRD. Tiba-tiba Jajang disergap oleh beberapa wartawan senior dan diseret ke ruang pers. “Saya diseret, dicekik, saya benar-benar dicekik, diserang secara tiba-tiba, diancam “Kamu jangan nulis begitu lagi. Anak baru di sini, kami udah lama, mentang-mentang kamu bekerja di Tempo,”” katanya.

Bukan hanya itu, bahkan Jajang juga sempat mendapat perlakuan pelecehan, ia diminta untuk meminta maaf dan bersujud kepada wartawan senior tersebut. “Saya tidak akan melakukan, tentu saja,” kata wartawan yang pernah menjabat sebagai Sekjen AJI Indonesia dan Ketua AJI Jakarta.

Kejadian tersebut benar-benar membekas di ingatan Jajang dan membuka pikirannya bahwa begitulah realitas wartawan saat itu, meski di Jakarta sekalipun.

“Wartawan yang diharapkan menjadi sapu pembersih ternyata banyak yang kotor, bagaimana mau mengontrol penyimpangan di tingkat instansi pemerintahan kalau wartawannya seperti itu,” kata magister Komunikasi Politik, Paramadina Graduate School of Communications, Paramadina University ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengalaman lain, Jajang juga pernah digugat ke pengadilan hingga ratusan miliar gara-gara tulisannya yang mengungkap soal korupsi tambang seorang bupati di Sulawesi. Beruntung hakim di pengadilan tersebut memahami soal kebebasan pers, hakim menolak gugatan tersebut. Jajang juga kerap dipanggil sebagai saksi dalam banyak kasus selama menjadi wartawan, “Kalau diperiksa sebagai saksi entah berapa kali lah,” kata Jajang.

Sebagai Pemred Koran Tempo, Jajang menuturkan tantangan terbesar bagi Koran Tempo yang sudah sepenuhnya ke format digital adalah menghasilkan berita-berita dalam waktu relatif singkat, namun berbeda dengan berita-berita yang disajikan oleh media online.

“Menyajikan berita-berita yang penting, menarik, dan membuat orang mau berlangganan, itu yang tidak mudah. Karena koran Tempo harus berlangganan jadi harus benar-benar ekslusif,” ujarnya. Selain itu, Jajang juga berharap ke depannya Tempo bisa menjadi media terdepan dalam hal menjernihkan ruang publik dari disinformasi, hoaks, fitnah, maupun propaganda.

Jajang didampingi Yandrie Arvian sebagai Redaktur Eksekutif Koran Tempo. Yandrie mengawali kariernya sebagai wartawan pada April 2003, setelah lulus dari Institut Teknologi Bandung atau ITB. Meski latar belakang pendidikannya tidak ada sangkut pautnya dengan dunia jurnalistik, ia telah menekuni profesi wartawan sejak masih mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

“Saya kan backgroundnya engineering di ITB, dulu di ITB ikut salah satu pers kampus,” kata Yandrie. Kebetulan, tidak lama setelah dirinya diwisuda, Tempo membuka lowongan untuk calon wartawan.

Salah satu liputan yang paling berkesan selama berkarir sebagai wartawan Tempo  adalah kasus pembunuhan terhadap bos Asabai.

Asaba merupakan perusahaan yang bergerak di bidang peralatan kantor, alat tulis menulis, fotokopi dan lainnya. Bos Asabah dibunuh di hari Minggu ketika hendak menuju ke tempat ia biasa main basket. Selain bos Asabah, pengawalnya yang juga merupakan anggota kopassus juga ikut terbunuh.

Yandrie yang kala itu masih berstatus calon reporter ditugaskan turun ke lapangan. Saat menelusuri ke sejumlah narasumber, ia mendapat informasi eksklusif soal dugaan keterlibatan mantan menantu di balik pembunuhan tersebut. Si menantu menyewa seorang marinir untuk mengeksekusi pembunuhan tersebut.  

“Jadi ada ketegangan lagi soalnya yang membunuh itu marinir, dan ada anggota Kopassus yang ikut terbunuh,” kata Yandrie.

Koran Tempo ketika itu menjadi media pertama yang membongkar dalang di balik pembunuhan yang cukup lama menyedot perhatian publik itu.

Sebagai Redaktur Eksekutif, Yandrie berharap dapat membawa Koran Tempo digital lebih banyak menghasilkan karya-karya jurnalistik yang bermanfaat untuk publik, “Karena kan spiritnya Tempo untuk publik untuk republik,” ujarnya.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Anton Aprianto Resmi Jabat Pemred Tempo.co

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Tempo Digital Raih Honorable Mention dalam INMA Global Media Award 2023

6 hari lalu

Gedung Tempo, Palmerah. TEMPO
Tempo Digital Raih Honorable Mention dalam INMA Global Media Award 2023

Tempo Digital meraih Honorable mention dalam Global Media Awards yang diselenggarakan oleh International News Media Association (INMA).


Ada Najwa Shihab dalam Kelompok Kerja Tim Reformasi Hukum Bentukan Mahfud Md

11 hari lalu

Presenter Najwa Shihab dinobatkan sebagai wanita paling dikagumi versi lembaga survey YouGov. Dalam surveinya, YouGov merilis daftar tokoh yang paling dikagumi oleh orang Indonesia selama 2020. Instagram
Ada Najwa Shihab dalam Kelompok Kerja Tim Reformasi Hukum Bentukan Mahfud Md

Mahfud Md membentuk Tim Reformasi Hukum yang salah satunya mencegah dan memberantas korupsi. Ada Najwa Shihab, Bambang Harymurti, Adnan Topan Husodo.


Tempo Luncurkan Pojok Rahman Tolleng, Perpustakaan dengan 13 Ribu Koleksi Buku

24 hari lalu

Peluncuran perpustakaan Pojok Rahman Tolleng, merupakan ruang baca yang menyajikan koleksi buku dan catatan Rahman Tolleng di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Selasa, 16 Mei 2023. TEMPO/Charisma Adristy
Tempo Luncurkan Pojok Rahman Tolleng, Perpustakaan dengan 13 Ribu Koleksi Buku

Tempo Media Group meluncurkan perpustakaan Pojok Rahman Tolleng pada Selasa, 16 Mei 2023. Perpustakaan itu berisi 13 ribu koleksi pribadi aktivis demokrasi kelahiran tahun 1936 itu.


Investigasi Tempo Suap Ditjen Pajak Terpilih Jadi Finalis Global Shining Light Award 2023

25 hari lalu

Gedung Tempo Media Grup di Jakarta. TEMPO/Subekti.
Investigasi Tempo Suap Ditjen Pajak Terpilih Jadi Finalis Global Shining Light Award 2023

Liputan Majalah Tempo berjudul "Angin Ribut Suap Pajak" yang terbit pada 6 Maret 2021 terpilih menjadi finalis ajang penghargaan bergengsi Global Shining Light Award


Kapan Sistem VAR Diterapkan di Liga 1 seperti di Serie A dan Bundesliga? Ini Kata Erick Thohir

31 hari lalu

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (pssi.org)
Kapan Sistem VAR Diterapkan di Liga 1 seperti di Serie A dan Bundesliga? Ini Kata Erick Thohir

Sistem Video Assistant Referee (VAR) diberlakukan di Serie A, BUndesliga hingnga Piala Dunia. Ini jawaban Ketua Umum PSSI Erick Thohir.


9 Mei 1998 Lawatan Terakhir Soeharto ke Kairo Sebelum Lengser Didesak Aksi Reformasi

31 hari lalu

Presiden ke-2 Soeharto. TEMPO/Gunawan Wicaksono
9 Mei 1998 Lawatan Terakhir Soeharto ke Kairo Sebelum Lengser Didesak Aksi Reformasi

25 tahun silam atau 9 Mei 1998, Soeharto berkunjung ke Kairo, Mesir hadiri KTT G-13. Itu lawatan terakhirnya sebelum lengser desakan reformasi.


Tempo Inti Media Angkat Paul Tehusijarana sebagai Komisaris Independen

31 hari lalu

C. Paul Tehusijarana. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Tempo Inti Media Angkat Paul Tehusijarana sebagai Komisaris Independen

PT Tempo Inti Media Tbk mengumumkan Paul Tehusijarana sebagai Komisaris Independen yang baru.


Kantongi Laba Kotor Rp 77 Miliar, Dirut Tempo Sebut Perbaikan Ekonomi Nasional Tercermin dalam Kinerja Perseroan

31 hari lalu

Komisaris PT Tempo Inti Media Tbk Bambang Harymurti (kiri) dan Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk Arif Zulkifli (kanan) saat memberikan pemaparan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Gedung Tempo, Palmerah, Selasa, 9 Mei 2023. Arif memaparkan, kenaikan pendapatan usaha antara lain disumbang pendapatan barang cetakan Rp 17,7 miliar atau tumbuh 34,5 persen. Kemudian pendapatan dari TEMPO.CO yang naik 33,4 persen yakni Rp 13,8 miliar. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kantongi Laba Kotor Rp 77 Miliar, Dirut Tempo Sebut Perbaikan Ekonomi Nasional Tercermin dalam Kinerja Perseroan

PT Tempo Inti Media Tbk mencatatkan laba bruto atau laba kotor sebesar Rp 77 miliar sepanjang 2022.


Gelar RUPS Hari Ini, Tempo Inti Media Catat Pendapatan 2022 Rp 211,1 Miliar

31 hari lalu

Tempo Inti Media Tbk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di gedung Tempo, Palmerah, Jakarta Selatan pada Selasa, 9 Mei 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Gelar RUPS Hari Ini, Tempo Inti Media Catat Pendapatan 2022 Rp 211,1 Miliar

PT Tempo Inti Media Tbk. menggelar rapat umum pemegang saham atau RUPS hari ini.


Tempo Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Account Executive, Apa Saja Persyaratannya?

48 hari lalu

Gedung Tempo.
Tempo Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Account Executive, Apa Saja Persyaratannya?

Tempo Media Group membuka lowongan kerja untuk posisi Account Executive.