TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono melaporkan jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2021 mencapai 27,54 juta orang. Bila dibandingkan dengan Maret tahun 2020, jumlah penduduk miskin itu naik. "Naik 1,12 juta orang,” katanya dalam konferensi pers, Kamis, 15 Juli 2021.
Namun, ketimbang September 2020, jumlah penduduk miskin itu turun tipis 0,01 juta orang. Berdasarkan persentasenya, penduduk miskin pada bulan Maret 2021 tercatat sebesar 10,14 persen atau turun 0,05 persen bila dibandingkan dengan September 2020 yang sebesar 10,19 persen.
Margo menjelaskan, penurunan jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 sejalan dengan perekonomian domestik yang membaik. Hal ini tercermin dari kontraksi ekonomi yang mengecil pada kuartal I pada 2021 sebesar minus 0,74 persen.
Seiring dengan hal itu, beberapa indikator yang mempengaruhi adalah penurunan angka pengangguran, dari 7,07 persen pada Agustus 2020 menjadi 6,26 persen pada Februari 2021.
BPS juga mencatat jumlah penduduk yang bekerja meningkat pada periode tersebut dikarenakan mobilitas masyarakat yang membaik. Hal ini terjadi walau terdapat 15,72 persen pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja.
Lebih jauh Margo menjelaskan, tingkat penduduk miskin pada Maret 2021 di perkotaan naik sebesar 0,01 persen, sementara di pedesaan turun 0,10 persen. “Terlihat penurunan di tingkat pedesaan lebih bagus, ini menunjukkan berbagai program desa dan dana desa berdampak baik pada penurunan kemiskinan di desa,” ucapnya.
SYAHARANI PUTRI | BISNIS
Baca: Deflasi Juni 0,16 Persen, BPS: Harga Cabai dan Daging Ayam Turun