TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan stok hingga impor obat-obatan Covid-19 dari sejumlah negara. Obat-obatan ini diimpor demi menghadapi skenario terburuk, yaitu 60 ribu kasus aktif per hari.
"Kalau 60 ribu atau lebih sedikit, kami masih cukup oke. Kami tidak berharap sampai 100 ribu, tapi itu pun kami sudah rancang sekarang kalau sampai terjadi," kata Luhut dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 15 Juli 2021.
Stok Obat
Ada 8 jenis obat yang di paparan Luhut yang diurutkan berdasarkan jumlah stok yang ada dibandingkan kebutuhan. Dari 8 jenis tersebut, stok 4 obat sudah melampaui 100 persen alias surplus hingga akhir Juli 2021.
1. Multivitamin:
Estimasi kebutuhan (9,4 juta), total stok sampai dengan akhir Juli 2021 (64,1 juta), sehingga kapasitas stok (679 persen).
2. Azythromycin
Estimasi kebutuhan (1,7 juta), total stok (9,1 juta), kapasitas stok (518 persen).
3. Ivermectin
Estimasi kebutuhan (2 juta), total stok (7,8 juta), kapasitas stok (386 persen).
4. Oseltamivir
Estimasi kebutuhan (4,9 juta), total stok (6,2 juta), kapasitas stok (125 persen).