TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian BUMN berharap masuknya Ivermectin sebagai salah satu obat terapi Covid-19 yang telah mendapatkan izin edar darurat dari BPOM, dapat menjadi terobosan baru.
"Jadi sekarang setelah keluar hasilnya, semoga ini bisa memberikan terobosan-terobosan baru untuk pengobatan terapi Covid-19," ujar Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 14 Juli 2021.
Ia mengatakan Kementerian BUMN selalu sepakat proses harus dilalui termasuk untuk obat terapi ini, serta juga mengetahui bahwa Menteri BUMN Erick Thohir sempat mengirimkan surat untuk meminta EUA dari BPOM secara resmi. Dan setelah itu juga bersama-sama dengan BPOM Menteri BUMN mengajukan juga EUA ini untuk Ivermectin.
Menurut Arya, hal tersebut bisa membantu untuk memicu penurunan Covid-19 di Indonesia yang sekarang sedang terjadi. Dan satu hal ialah obat ini adalah obat yang murah, apalagi yang generik di mana harganya sekitar Rp 7.885 per tablet semoga obat ini bisa diakses oleh masyarakat secara luas juga namun tetap dengan syarat adanya resep dokter atau pengawasan dokter.
"Ini adalah sebuah terobosan baru yang cepat dalam kondisi serta situasi jumlah penderita Covid-19 yang meningkat akhir-akhir ini," katanya.
BPOM memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) bagi 8 obat yang mendukung penanganan terapi Covid-19.