TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan pertemuan dengan Ambassador David Nelson selaku perwakilan dari perusahaan Cargill pada hari Senin pagi, 12 Juli 2021, di Washington DC dalam rangkaian kunjungan ke Amerika Serikat.
Pada pertemuan tersebut, David Nelson memaparkan prospek diversifikasi investasi Cargill di Indonesia. Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, menurut David, masih merupakan tujuan investasi yang sangat atraktif.
Baca Juga:
David juga menyampaikan bahwa perseroan memiliki rencana perluasan dan investasi baru dalam kurun waktu 2-3 tahun mendatang senilai US$ 350 juta. Rencana investasi ini terdiri atas perluasan usaha US$50 juta; pabrik pengolahan jagung di Jawa Timur senilai US$ 100 juta yang akan beroperasi secara komersial pada awal 2022.
Selain itu, perseroan juga akan berinvestasi untuk fasilitas kilang minyak kelapa sawit di Lampung senilai US$ 200 juta yang telah dimulai dan ditargetkan selesai dibangun pada akhir 2022.
“Cargill selama ini bekerja sama erat dengan pengusaha lokal dan menengah kecil di lokasi investasi, dan akan terus berkomitmen untuk itu,” ujar David dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 Juli 2021.
David juga mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam melakukan terobosan regulasi untuk investasi. “Inovasi dalam simplifikasi peraturan, transparansi, dan percepatan perizinan merupakan hal-hal penting dalam perizinan berusaha dan menjadi isu kunci untuk menggerakkan investasi, khususnya dalam peringkat Ease of Doing Business (EoDB),” kata David.