TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan PT Garuda Indonesia(Persero) Tbk. dalam situasi Covid-19 ini teramat berat. Karena, kata dia, sudah struktur keuangannya jelek, karena ada kasus korupsi, di mana leasing pesawat termahal di dunia.
"Tiga kali dari harga sewa rata-rata orang lain. Ini beban lama," kata Erick dalam wawancara di Channel YouTube Ini Budi, Senin, 12 Juli 2021.
Lalu kedua, setelah turunan dari leasing ini, juga Garuda tidak punya strategi, dalam arti ingin menjadi pemain internasional atau domestik. Dia menilai lebih baik Garuda fokus pada pasar domestik, karena memiliki pasar dalam negeri yang luas.
"Ngapain pasarnya dikasih orang, terus kita keluar negeri sekedar gaya-gayaan. Jadi nomor satu kita harus negosiasi lessor sekeras mungkin. Dan bersamaan kita memastikan fokus domestik 4-5 tahun ke depan," kata dia.
Dia mengatakan kalau saat ini cashflow Garuda sudah minus. Karena itu Garuda kata dia, sudah harian hidupnya.
"Mohon maaf saya ngomong gini bukan nakut-nakutin para penumpang atau tim yang di Garuda, ini saya tidak mau dusta. Tapi saya yakinkan maintenance garuda itu kami tidak ada yang dikurangi, karena bisnisnya penerbangan ini adalah bisnis keselamatan," kata Erick.
Karena itu, Erick Thohir mengatakan saat ini Kementerian BUMN benar-benar mau merapihkan Garuda. Dia menegaskan Garuda akan fokus pasar domestik, menekan biaya di lessor, sekalian mulai mereviu beberapa utang.
BACA: Jelaskan Soal Vaksin Gotong Royong Individu, Erick Thohir: Jangan Suudzon Dulu
HENDARTYO HANGGI