Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bos BNI Blak-blakan Ungkap Cara Bank Jaga Pertumbuhan Kredit di Masa Pandemi

image-gnews
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (kiri) dan Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati (kanan) pada peluncuran New BNI Mobile Banking di Jakarta, Senin (5 Juli 2021). Pada HUT ke-75, BNI meluncurkan New BNI Mobile Banking dengan tampilan yang lebih simple, fresh, dan clean, serta berbagai fitur inovatif seperti personalisasi, pengaturan menu favorit, tarik tunai tanpa kartu, QRIS hingga pengajuan digital loan. Foto: Dok. BNI
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (kiri) dan Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati (kanan) pada peluncuran New BNI Mobile Banking di Jakarta, Senin (5 Juli 2021). Pada HUT ke-75, BNI meluncurkan New BNI Mobile Banking dengan tampilan yang lebih simple, fresh, dan clean, serta berbagai fitur inovatif seperti personalisasi, pengaturan menu favorit, tarik tunai tanpa kartu, QRIS hingga pengajuan digital loan. Foto: Dok. BNI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI Tbk Royke Tumilaar mengatakan pertumbuhan kredit di perseroannya masih menunjukkan tren positif di tengah pandemi Covid-19. Saat pertumbuhan kredit nasional terkontraksi -3,8 persen; bank pelat merah itu justru menorehkan capain positif sebesar 2,2 persen secara year on year.

Royke mengungkapkan, dalam menggenjot pertumbuhan kredit, perusahaan melakukan berbagai upaya agar kualitas debitur terjaga. Bank mengantisipasi adanya kredit macet atau non-performing loan (NPL) di tengah situasi yang serba tidak pasti.

"Dalam mencapai pertumbuhan kredit, perbankan tentunya akan selektif terhadap sektor-sektor tertentu supaya kualitas kredit bisa kita jaga," ujar Royke dalam webinar Investor Daily, Selasa, 13 Juli 2021.

Royke memaparkan, BNI menyasar sejumlah sektor potensial untuk menyalurkan pinjaman. Sektor-sektor tersebut di antaranya manufaktur, agribisnis, dan konstruksi. Total penyaluran kredit BNI untuk ketiga sektor tersebut mencapai 215 triliun atau sekitar 46 persen dari total bisnis perusahaan.

Meski memfokuskan ke sektor potensial, ia mengungkap bukan berarti sektor lain diabaikan. Menurut Royke, di sektor-sektor lain, pembiayaan kredit juga disalurkan untuk kawasan ekonomi baru.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BNI Raih Penghargaan Investor Trust-BGK Foundation

7 jam lalu

BNI Raih Penghargaan Investor Trust-BGK Foundation

Transparan Dalam Penyingkapan Laporan ESG, BNI Raih Penghargaan Investor Trust-BGK Foundation


Penyaluran Kredit Perbankan Lebih Banyak ke SBN dibanding Sektor Riil

16 jam lalu

Perbankan lebih senang menempatkan dana di SBN dan SRBI ketimbang menyalurkan kredit ke sektor riil.
Penyaluran Kredit Perbankan Lebih Banyak ke SBN dibanding Sektor Riil

Perbankan lebih senang menempatkan dana di SBN dan SRBI ketimbang menyalurkan kredit ke sektor riil.


BNI Emerald Siap Jadi Terbaik di Industri Wealth Management

1 hari lalu

BNI Emerald Siap Jadi Terbaik di Industri Wealth Management

Tampil Dengan Wajah Baru, BNI Emerald Siap Jadi Terbaik di Industri Wealth Management


Ingin Ubah Regulasi KPR, Anies: Sesuai Kebutuhan Masyarakat, Bukan Kenyamanan Negara

1 hari lalu

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengadakan kegiatan konsolidasi pemenangan Pemilu 2024 di Ancol Beach City Mall, Jakarta Utara pada Rabu, 29 November 2023. Acara tersebut dihadiri pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Ingin Ubah Regulasi KPR, Anies: Sesuai Kebutuhan Masyarakat, Bukan Kenyamanan Negara

Anies Baswedan mengatakan akan mengubah regulasi Kredit Perumahan Rakyat (KPR) jika terpilih jadi Presiden


Moeldoko Sebut Korea Selatan Bisa Jadi Negara Investor Terbesar Kelima di Indonesia, Ini Sebabnya

1 hari lalu

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersama Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro saat memberikan keterangan soal usulan penundaan Pemilu Serentak 2024 oleh Bawaslu di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 14 Juli 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Moeldoko Sebut Korea Selatan Bisa Jadi Negara Investor Terbesar Kelima di Indonesia, Ini Sebabnya

Kepala Staf Kepresidenan atau KSP Moeldoko memprediksi Korea Selatan masuk lima besar negara investor di Indonesia pada 2025.


OJK Sebut Pertumbuhan Kredit yang Melambat itu Wajar

1 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar bersama Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan OJK Agusman saat Peluncuran Roadmap Fintech P2P Lending 2023-2028-Perkuat Pelindungan Konsumen dan Pembiayaan Produktif di Jakarta, Jumat 10 November 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan peta jalan (roadmap) Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi (LPBBTI) periode 2023-2028 seiring dengan maraknya kasus jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal. Tempo/Tony Hartawan
OJK Sebut Pertumbuhan Kredit yang Melambat itu Wajar

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar buka suara terkait kinerja perbankan di Indonesia sepanjang tahun ini. Apa katanya?


Posisi Utang Pemerintah Naik, Capai Rp 7.950 Triliun Per Akhir Oktober 2023

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 31 Juli 2019 sebesar Rp183,7 triliun atau 1,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Posisi Utang Pemerintah Naik, Capai Rp 7.950 Triliun Per Akhir Oktober 2023

Posisi utang pemerintah per 31 September 2023 mencapai Rp 7.950,52 triliun atau lebih besar daripada posisi utang per Oktober 2023 yang sebesar Rp 7.891,61 triliun.


BCA Catat Pertumbuhan Positif di Seluruh Segmen Kredit

1 hari lalu

Logo Bank BCA. wikipedia.org
BCA Catat Pertumbuhan Positif di Seluruh Segmen Kredit

Direktur BCA Vera Eve Lim mengatakan total kredit BCA naik sebesar 12,3 persen secara tahunan menjadi Rp 766,1 triliun.


Gubernur BI Prediksi Kredit Bank Tumbuh hingga 12 Persen pada 2024

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Bank Indonesia (BI) mengubah arah kebijakan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18-19 Oktober 2023. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Kredit Bank Tumbuh hingga 12 Persen pada 2024

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan kredit perbankan akan tumbuh pada 2024-2025 dan berpotensi mencapai dua digit.


Bank Indonesia: Peredaran Uang Tumbuh 3,4 Persen Ditopang Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Bank Indonesia: Peredaran Uang Tumbuh 3,4 Persen Ditopang Penyaluran Kredit

Bank Indonesia mencatat peredaran uang pada Oktober 2023 tumbuh 3,4 persen karena ditopang penyaluran kredit.