Oleh sebab itu, bank sentral menurunkan lagi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 3,8 persen. Angka tersebut lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada kisaran 4,1 hingga 5,1 persen dengan titik tengah 4,6 persen.
Di awal, asesmen BI menunjukkan pertumbuhan ekonomi di 2021 akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yang titik tengahnya 4,6 persen. Asesmen tersebut juga menunjukkan jika PPKM darurat dilakukan sebulan dan bisa menurunkan Covid-19 secara baik. "Maka pertumbuhan ekonomi kita akan turun ke 3,8 persen,” kata Perry.
Pemerintah saat ini menerapkan PPKM di wilayah Jawa Bali mulai 3-20 Juli untuk menekan angka positif harian Covid-19 yang melonjak dalam beberapa waktu terakhir. Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah tambahan pasien Covid-19 baru mencapai 40.427 kasus pada hari ini, Senin, 12 Juli 2021.
Adapun penambahan kasus baru ini menjadi rekor baru sejak awal pandemi Covid-19. Berdasarkan data terbaru Satgas Covid-19, kenaikan kasus positif tersebut menjadikan angka terkonfirmasi secara akumulasi mencapai 2.567.630 orang. Sementara jumlah pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 mencapai 891 kasus sehingga totalnya menjadi 67.355 kasus.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyatakan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan PPKM Darurat 3 Juli hingga 20 Juli 2021. Hal ini dilakukan setelah ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mengkoordinir pelaksanaan program tersebut.
“Jika banyak yang merasa masih ada kekurangan dan kesalahan di beberapa hal, itu adalah tanggung jawab saya,” kata Luhut dalam Instagram resminya pada Senin, 12 Juli 2021.
Sudah satu minggu ia mengkoordinir PPKM Darurat ini. Dalam momen ini, Luhut mengapresiasi seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan program ini. “Beberapa perubahan baik yang kami kerjakan nampak sudah mulai muncul, saya selalu bilang kepada mereka bahwa ini kerja kita bersama, bukan hanya saya,” kata Luhut.
BISNIS | SYAHARANI PUTRI
Baca: Erick Thohir Pastikan Vaksinasi Gotong Royong Tak Pakai APBN dan Vaksin Hibah