TEMPO.CO, Jakarta - CEO AirAsia Group Tony Fernandes menyatakan pihaknya tengah menyiapkan strategi pengembangan aplikasi super untuk gaya hidup yang fokus di perjalanan. Hal ini dilakukan usai AirAsia Group Bhd melalui AirAsia Ads Sdn Bhd atau AirAsia Super Apps mengakuisisi sepenuhnya operasi bisnis ride-hailing dan fintech Gojek di Thailand dengan nilai US$ 50 juta.
Dengan bermodal transformasi digital yang selama ini digalakkan dan kesepakatan yang terjalin dengan Gojek, kata Tony Fernandes, AirAsia ingin memperluas layanan digital yang dimilikinya. Apalagi selama ini banyak orang berpikir aplikasi super hanya tentang pengiriman makanan dan tumpangan atau ride hailing.
Melalui transformasi digital yang dilakukan dan kesepakatan terbaru dengan Gojek, AirAsia akan mewujudkan hal tersebut. Terlebih masyarakat telah terbiasa dengan cara terbang AirAsia, dengan tagline yang sekarang terkenal 'Sekarang Semua Orang Bisa Terbang'.
“Sekarang, kami memperluas itu di arena digital untuk menawarkan cara hidup AirAsia, menyediakan segalanya mulai dari penerbangan, logistik, layanan keuangan, pendidikan daring hingga kesehatan untuk semua orang,” kata Tony dalam akun LinkedIn resminya, Senin, 12 Juni 2021.
Dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Malaysia, Rabu pekan lalu, 7 Juli 2021, AirAsia Group melalui anak usaha menandatangani perjanjian akuisisi 100 persen saham Velox Technology (Thailand) Co Ltd. Saham tersebut dibeli dari Velox South-East Asia Holding Pte Ltd, Go-jek Singapore Pte Ltd dan Velox Technology South East Asia.
Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura menilai dengan fokus ke super aplikasi perjalanan, layanan AirAsia di masa mendatang tidak hanya akan mengantar orang atau barang di jalur udara.
Tak hanya itu, Layanan AirAsia juga akan melayani pengantaran barang dan manusia di darat. AirAsia bakal membundel harga tiket penerbangan dengan tarif perjalanan dari rumah ke bandara dan bandara ke hotel atau tempat tujuan yang ingin dicapai.
AirAsia nantinya bakal memberikan layanan perjalanan secara utuh dari depan pagar rumah hingga tempat tujuan. “Orang paling malas kalau ke daerah baru harus pesan taksi Bandara. Harganya suka mahal, taksi gelap dan lain sebagainya. Jika layanan terintegrasi maka masalah itu dapat teratasi,” kata Tesar.
BISNIS
Baca: 6 Fakta Soal AirAsia Ambil Alih Operasional Gojek Thailand