TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno, mengataan tujuan perseroan menggelar vaksinasi adalah untuk mendukung percepatan dan perluasan vaksinasi gotong royong, bukan untuk komersialisasi.
"Pada prinsipnya kami mendukung. Tidak ada komersialisasi atau sebagainya. Semuanya sudah terbuka, dari sisi komponen harga dan sebagainya. Sudah dilakukan review oleh lembaga independen," ujar Ganti dalam konferensi pers, Ahad, 11 Juli 2021.
Juru bicara vaksinasi dari Bio Farma, Bambang Heryanto, mengatakan harga untuk vaksin yang dipergunakan untuk vaksinasi Gotong Royong sudah direview oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan alias BPKP.
"Struktur harga sudah terbuka dan dibuka dengan jelas. Jadi tidak ada yang ditutupi. Soal isu marjin berapa di situ sudah ditetapkan dengan seluas-luasnya dan seterbuka mungkin," kata Bambang.
PT Kimia Farma Tbk akan resmi membuka klinik Vaksinasi Gotong Royong Individu pada Senin, 12 Juli 2021. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Kimia Farma Diagnostik Agus Chandra mengatakan pada tahap pertama layanan tersebut bisa diakses di delapan klinik di Jawa dan Bali.
"Masing-masing titik kami siapkan 5000 dosis sambil melihat kesiapan dan animo masyarakat. Sekarang seluruh wni bisa mendapat akses vaksin dan kami ingin membantu program vaksin berjalan lancar," ujar Agus.
Kendati demikian, Agus mengatakan pasokan vaksin untuk program tersebut nantinya akan disesuaikan bertahap sesuai dengan ketersediaannya. Untuk saat ini, vaksin yang tersedia untuk Vaksinasi Gotong Royong baru keluaran Sinopharm.