TEMPO.CO, Jakarta – PT Pelayaran Nasional (Persero) atau Pelni melakukan penyesuaian pelayaran terhadap 13 kapalnya selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat. Akibat kebijakan penyesuaian operasional, 16 daerah untuk sementara waktu tidak dilayani oleh 13 kapal penumpang Pelni tersebut.
“Dari 26 kapal penumpang, tujuh kapal Pelni tetap melayari rute regulernya, sementara 13 kapal akan mendapatkan penyesuaian rute,” ujar Pejabat sementara Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni, Opik Taupik, dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Sabtu, 10 Juli 2021.
Empat dari 13 kapal yang terdampak penyesuaian akan dialihkan rute pelayarannya untuk melayani wilayah lain. Di antaranya Patimban, Jawa Barat, yang dilayani kapal KM Gunung Dempo; Batam, Riau, dilayani KM Umsini dan KM Bukit Raya; dan Larantuka, Nusa Tenggara Timur, yang akan dilayani kapal KM Bukit Siguntang.
Selain melakukan penyesuaian pelayaran, Pelni menyetop empat kapal penumpang, seperti KM Lawit, KM Kelimutu, KM Sangiang, dan KM Jetliner. Adapun kapal yang masih beroperasi normal adalah ialah KM Lambelu, KM Dobonsolo, KM Dorolonda, KM Awu, KM Kelud, KM Nggapulu, dan KM Willis.
Pada 3-7 Juli 2021 atau selama PPKM Darurat, jumlah penumpang kapal Pelni tercatat sebanyak 36.856 orang. Dari angka itu, 30.892 orang merupakan penumpang reguler dengan rata-rata penumpang per hari sebanyak 6.178. Sedangkan 5.964 lainnya adalah penumpang perintis dengan rata-rata per hari 1.193 penumpang.
Rata-rata harian penumpang kapal reguler menurun 21 persen bila dibandingkan dengan masa sebelum PPKM Darurat. Sedangkan rata-rata harian penumpang kapal perintis turun 25 persen.
Berikut ini daftar 16 wilayah yang tidak dilayani kapal Pelni untuk sementara.
- Pantoloan, Sulawesi Tengah (KM Labobar);
- Nabire, Papua (KM Tidar);
- Manokwari, Papua Barat (KM Tidar);
- Pulau Bacan, Maluku Utara (KM Sinabung);
- Pulau Geser, Maluku (KM Pangrango);
- Raha, Sulawesi Tenggara (KM Tilongkabila);
- Gorontalo, Sulawesi Utara (KM Tilongkabila);
- Benoa, Bali (KM Binaiya);
- Labuan Bajo, NTT (KM Binaiya);
- Lewoleba, NTT (KM Sirimau, KM Bukit Siguntang, KM Umsini);
- Agats, Papua (KM Sirimau, KM Leuser, KM Tatamailau);
- Merauke, Papua (KM Tatamailau);
- Wasior, Papua Barat (KM Gunung Dempo);
- Kijang, Kep. Riau (KM Umsini, KM Bukit Raya);
- Pontianak, Kalimantan Barat (KM Bukit Raya);
- Surabaya, Jawa Timur (KM Bukit Raya).
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Pelni Tambah Layanan Cetak Tiket Mandiri di Kepulauan Riau