TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis financial technology (fintech) milik AirAsia Group, BigPay, sedang mempercepat persiapan mereka untuk masuk ke pasar Thailand. Percepatan dilakukan setelah mereka berhasil mengakuisisi operasional Gojek dan GoPay di negara tersebut.
"Kami berkomitmen untuk menyediakan akses terhadap jasa keuangan bagi siapa di pelosok Asia Tenggara. Kami punya kesempatan khusus untuk masuki ke Thailand dengan lebih cepat," kata CEO dan Co-Founder BigPay, Salim Dhanani, dalam keterangan tertulis AirAsia pada Kamis, 8 Juli 2021.
Sebelumnya pada Rabu, 7 Juli 2021, AirAsia resmi mengumumkan akuisisi 100 persen terhadap Gojek Thailand. Nilai transaksi keseluruhan mencapai US$ 50 juta.
Akuisisi dilakukan oleh AirAsia Digital, lini bisnis digital milik AirAsia Group. AirAsia Digital ini punya tiga perusahaan utama.
Pertama yaitu super app AirAsia, aplikasi yang menjadi platform perjalanan, e-commerce, keuangan, pemasok bahan makanan segar, kesehatan, sampai edukasi. Setelah akuisisi, layanan Gojek di Thailand pun akan masuk ke super app AirAsia.
Kedua yaitu Teleport yang merupakan e-commerce logistik. Barulah yang ketiga BigPay. Fintech ini diluncurkan AirAsia pada 2018 dan sedang disiapkan menjadi bank virtual pertama di ASEAN. Sebelum di Thailand, fintech ini sudah diluncurkan di Malaysia dan Singapura.
Menurut Salim, AirAsia maupun Gojek akan bekerja sama dengan Bank of Thailand untuk memastikan proses transisi pasca akuisisi berjalan lancar. Di saat yang bersamaa, GoPay juga menutup bisnisnya di Thailand secara bertahap.
Rencananya, BigPay pun akan diperkenalkan ke publik Thailand pada kuartal pertama 2022. "Kami ingin meluncurkan semua fitur BigPay, dari pembayaran sampai layanan transfer internasional," kata Salim.
Baca Juga: AirAsia Akuisisi Gojek Thailand, Nilai Transaksi USD 50 Juta