TEMPO.CO, Jakarta - Samuel Sekuritas Indonesia mencatat Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG melanjutkan pergerakan positif hari ini, 6 Juli 2021. dengan menutup sesi kedua di level 6.047, alias 0,69 persen lebih tinggi dari angka penutupan kemarin yang di level 6.005.
Di akhir sesi kedua hari ini, tercatat beli bersih asing sebesar Rp 61,6 miliar di pasar reguler. Sementara itu, di pasar negosiasi tercatat jual bersih asing sebesar Rp 238,1 miliar.
"Saham yang paling banyak dibeli asing di pasar reguler adalah ANTM Rp 128 miliar, EMTK Rp 73,6 miliar, dan MDKA Rp 71,7 miliar," dinukil dari analisis tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, Selasa, 6 Juli 2021.
Adapun saham yang paling banyak dijual asing di pasar reguler antara lain TLKM Rp 142,3 miliar, BFIN Rp 67,9 miliar, dan AMRT Rp 61,4 miliar.
Samuel Sekuritas mencatat Indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) menjadi indeks sektoral dengan kenaikan tertinggi pada akhir sesi kedua hari ini dengan naik 3 persen, disusul indeks sektor energi yang naik 2,5 persen dan indeks sektor industri dasar yang naik 2,5 persen.
Saham yang mengisi lima besar top gainer hari ini adalah Borneo Olah Sarana Sukses Tbk alias BOSS yang naik 34,6 persen ke Rp 70 per saham, Primarindo Asia Infrastructure Tbk alias BIMA yang naik 34 persen ke Rp 122 per saham, Pudjiadi Prestige Tbk alias PUDP yang naik 24,8 persen ke Rp 312 per saham, Bundamedik Tbk alias BMHS yang naik 24,7 persen ke Rp 424 per saham, dan Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk alias SRAJ yang naik 24,5 persen ke Rp 426 per saham.
Lima besar top loser hari ini adalah Multistrada Arah Sarana Tbk alias MASA yang turun 7 persen ke Rp 1.860 per saham, Indointernet Tbk alias EDGE yang turun 6,9 persen ke Rp 33.950 per saham, Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk alias PGLI yang turun 6,9 persen ke Rp 240 per saham, Indah Prakasa Sentosa Tbk alias INPS yang turun 6,9 persen ke Rp 1.535 per saham, dan Jembo Cable Company Tbk alias JECC yang turun 6,9 persen ke Rp 7.675 per saham.
CAESAR AKBAR
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca juga: Saham SCMA Melesat 17,9 Persen, Samuel Sekuritas: Dampak Rumor Investasi Neflix
