TEMPO.CO, Jakarta – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mencatat sebanyak 10 persen buruh yang bekerja di perusahaan otomotif, elektronik, dan komponen terkonfirmasi positif Covid-19. Dari 2.000 karyawan yang menjalani tes Covid-19, sebanyak 200 di antaranya dinyatakan positif.
“Angka penularan ini sangat tinggi sekali. Buruh memiliki risiko terpapar Covid-19 karena setiap hari mereka harus berangkat ke pabrik. Mayoritas anggota KSPI (tertular) dari klaster pabrik, angka positif Covid-19 di pabrik rata-rata 10 persen,” ujar Presiden KSPI Said Iqbal pada Selasa, 6 Juli 2021.
Said mengatakan tak sedikit keluarga buruh ikut tertular Covid-19 akibat penyebaran virus corona di klaster pabrik. Setelah menderita Covid-19, buruh dan keluarganya acap tidak bisa mengakses obat dan vitamin selama isolasi pribadi.
Buruh pun, kata Said, menuntut tindakan nyata dari pemerintah untuk memberikan masker, obat, vitamin gratis kepada buruh melalui jaringan klinik dan apotek BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia. Apalagi, industri manufaktur atau fabrikasi tidak mungkin melaksanakan program bekerja dari rumah atau work from home hingga 100 persen.
“Karena bila stop produksi akan mengakibatkan perusahaan harus melakukan kebiijakan merumahkan karyawan, potong gaji, bahkan bisa berujung PHK. Ini pilihan yang sulit antara kesehatan atau ekonomi,” ujar Said.
Selain kepada pemerintah, buruh menuntut perusahaan yang angka penularan Covid-19-nya tinggi meliburkan seluruh karyawannya untuk sementara waktu sesuai rekomendasi Dinas Ketenagakerjaan dan Satgas Covid-19. Libur bisa dilakukan 1-5 hari kerja.
Setelah libur sementara selesai, perusahaan diminta menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat. Dengan begitu, produksi tetap berjalan dan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa dihindari.
Untuk mencegah penularan Covid-19, Said menyarankan perusahaan melakukan sistem kerja sift atau masuk bergilir. Perusahaan diminta tetap beroperasi dan tidak merumahkan buruh dengan memotong gaji serta melakukan PHK. “Intinya, sebisa mungkin harus dihindari PHK dalam situasi yang sulit ini,” ujar Said.
BACA: KSPI: Mogok Buruh Outsourcing PLN Ditunda, Bukan Dibatalkan
FRANCISCA CHRISTY ROSANA