TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I Persero mencatat tren pergerakan penumpang di 15 bandara yang dikelola perseroan anjlok selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali. Pada 3 Juli 2021 atau hari pertama PPKM Darurat, trafik penumpang tercatat sebesar 85.256 dan pada 4 Juli turun menjadi 73.214.
Kemudian pada 5 Juli, trafik penumpang kembali merosot hampir tiga kali lipat menjadi 25.035. Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan mengatakan tren penurunan penumpang menunjukkan sinyal efektifnya pemberlakuan PPKM Darurat.
"Penurunan ini tentu menjadi sinyal yang cukup baik bahwa kebijakan PPKM Darurat mampu untuk menekan pergerakan masyarakat khususnya di sektor transportasi," ujar Handy dalam keterangannya, Selasa, 6 Juli 2021.
Padahal pada Juni lalu, Angkasa Pura I mencatatkan tren peningkatan pergerakan penumpang. Jumlah penumpang di 15 bandara Angkasa Pura I per Juni 2021 sebesar 3.426.376 atau tumbuh 49,6 persen ketimbang trafik penumpang pada Mei 2021 sebanyak 2.290.250. Trafik pada Juni merupakan pergerakan bulanan tertinggi sejak Januari 2021.
Selama PPKM Darurat, penumpang pesawat diwajibkan mengantongi dokumen kesehatan berupa hasil tes swab PCR dan sertifikat vaksin minimal dosis pertama. Ketentuan itu diatur melalui Surat Edaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nomor SE 45 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara pada masa Pandemi Covid-19 dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Nomor 14 Tahun 2021.
Handy mengatakan perseroan telah mengimbau kepada masyarakat menyiapkan dokumen syarat penerbangan sehari sebelum keberangkatan. Penumpang juga diminta tiba di bandara 3 jam sebelum waktu keberangkatan demi kenyamanan dan kelancaran proses keberangkatan di bandara.
BACA: Daftar Lengkap Sentra Vaksinasi di 16 Bandara AP II Beserta Jam Operasinya
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
