Jakarta - Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG masih akan menguat dalam kisaran 6.000-6.070. Adapun batas atas alias resistance berada di level 6.100-6.130.
"Perlu menjaga risiko jika indeks turun dibawah angka psikologis 6.000, karena dapat memancing tekanan jual ke arah support 5.970-5.900," ujar analis Samuel Sekuritas Indonesia, M Alfatih, dalam keterangan tertulis, Senin, 5 Juli 2021.
Berikut ini adalah prediksi pergerakan saham sejumlah emiten pada hari ini. Aneka Gas Industri Tbk alias AGII yang diperkirakan bergerak dengan pola reversal.
"Yaitu doji candle di resistance, kenaikan besar dalam dua hari dan diiringi lonjakan volume," kata Alfatih. Dia memperkirakan harga akan turun dan uji demand area di level 1.505, lalu 1.350. Adapun supply area di level 1.645.
Berikutnya, Bank Jago Tbk alias ARTO, menurut Alfatih, harga sudah membentuk tren turun jangka pendek. Jika tembus 11.625 maka akan menjadi tren turun jangka menengah. "Demand area di 12.575, 11.625, 10.975, 10.000. Supply area 14.000," tuturnya.
Selanjutnya, Alfatih berujar Astra Internasional alias ASII sedang menguji resistance trendline pola downchannel di 5.100. Sehingga, jika berhasil tembus akan menjadi tren naik jangka menengah dengan supply area di 5.400-5.675. Adapun batas risiko berada di level 4.900 sebagai level penentu kelanjutan trend turun.
Harga Bank Mandiri alias BMRI terlihat menguat sejak akhir Januari 2021, namun sedang uji supply area 6.000. Resistance trendline downchannel, ujar Alfatih, berada di level 6.200-6.350. Sementara itu, batas risiko berada di 5.900, yang jika harga turun di bawah ini berarti tren turun berlanjut.
Berikutnya, Bank Syariah Indonesa alias BRIS, ujar Alfatih, harga terkonsolidasi setelah tembus resistance trend line pola down channel. Sehingga, harga emiten ini cenderung menjadi uptrend dengan target kenaikan teoritis ke 2.500-2.650, lalu supply area berikutnya di 2.780. Adapun batas risiko di 2.090.
Harga Indofood CBP Sukses Makmur Tbk alias ICBP terkoreksi, namun Alfatih melihat emiten ini masih bertahan di atas support trendline yang baru ditembus. Sehingga, masih berpeluang melanjutkan kenaikan ke arah target kenaikan teoritis 9.000-9.250. Supply area lain berada di level 8.700 dan batas risiko di 8.250.
Adapun Indofood Sukses Makmur Tbk atau INDF harganya sudah tembus resistance downchannel, sehingga berpeluang menjadi tren naik ke arah target kenaikan teoritis di 7.200-7.350. Beberapa supply area lainnya ada di 6.800-7.000. "Jika harga kembali turun di bawah 6.475, maka pola menjadi bearish kembali, sekurang-kurangnya konsolidasi, namun menunda pola bullish," kata dia.
Selanjutnya, harga Itama Ranoraya atau IRRA tertekan di area supply 2.180-2.340. Jika tembus demand area 1.870-1.790, maka pelemahan bisa berlanjut ke 1.580-1.350. Alfatih menilai hanya penguatan diatas 2.340 yang bisa bawa harga dalam trend naik.
Terakhir, Telkom Indonesia alias TLKM terpantau sudah menembus support kuatnya. Skenario bearish ini, ujar Alfatih, harus ditinjau kembali jika harga kembali dan bertahan di atas 3.110.
CAESAR AKBAR
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
BACA: BEI: Kapitalisasi Pasar Naik 0,28 Persen di Pekan Keempat Juni 2021