TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Hery Gunardi mengungkapkan pentingnya peran bank syariah dalam penguatan ekosistem halal food dan halal fashion yang berkelanjutan.
Apalagi potensi pembiayaan industri halal begitu besar. Hery menyebutkan potensi industri halal Indonesia yang dapat dibiayai oleh bank syariah sekitar Rp 420 triliun hingga Rp 714 triliun.
“Potensi industri halal yang mampu kami biayai di kisaran angka Rp 420 hingga Rp 714 triliun, namun dalam realisasinya masih di bawah potensi minimum," papar Hery dalam diskusi bulanan yang diselenggarakan Masyarakat Ekonomi Islam (MES), dikutip dari siaran pers pada Senin, 5 Juli 2021.
Hery yang juga Bendahara Umum PP MES mengatakan Bank Syariah Indonesia akan mengembangkan secara masif pola-pola kemitraan dengan berbagai pihak. Hal itu dilakukan agar perseroan dapat berperan lebih dalam penguatan halal value chain di Indonesia.
Dalam forum yang sama, Chairman Indonesia Halal lifestyle Center Sapta Nirwandar mengatakan Indonesia memang menjadi pusat Industri halal, tapi dalam posisi sebagai konsumen. Negara non muslim masih menjadi penyuplai utama bahkan untuk negara-negara Organization of Islamic Cooperation (OIC) dengan peringkat pertama eksportir produk halal adalah Brasil dengan US$ 16,2 miliar, diikuti India dengan nilai ekspor sebesar US$ 14,4.
“Memang kita ini jadi negara top di sektor industri halal, tapi sebagai consumer. Indonesia menjadi konsumen halal food peringkat pertama sebesar US$114 miliar," ungkap anggota Dewan Pakar PP MES itu.