TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia Debora R. Tjandrakusuma memastikan perseroan tidak menaikkan harga produk susu Bear Brand. Perseroan pun berupaya terus memaksimalkan pasokan produk tersebut kepada konsumen.
"Mengenai adanya kenaikan harga di e-commerce untuk produk-produk Bear Brand, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan persaingan usaha, kami tidak dapat menentukan harga jual akhir produk kami," ujar dia kepada Tempo, Sabtu, 3 Juli 2021.
Sebelumnya, video konsumen berebut susu beruang atau Bear Brand viral di media sosial. Tagar Bear Brand pun menjadi topik terhangat nomor tujuh di Twitter pada Sabtu malam.
Harga susu ini di beberapa e-commerce pun terlihat melonjak. Harga satu kaleng Bear Brand di e-commerce bisa mencapai Rp 18 ribu, dari harga normal yang di bawah Rp 10 ribu.
Debora mengatakan perseroan akan melakukan langkah terbaik yang bisa dilakukan untuk memenuhi permintaan konsumen. Salah satunya dengan mengoptimalkan kapasitas produksi dan rantai pasokan, khususnya untuk produk Bear Brand.
"Yang dapat kami lakukan adalah berusaha semaksimal mungkin untuk memasok terus produk susu Bear Brand agar dapat memenuhi permintaan konsumen," ujar dia.
Selama pandemi Covid-19, kata Debora, Nestle Indonesia berfokus pada tanggung jawabnya untuk memenuhi permintaan konsumen akan produk-produk makanan dan minuman bernutrisi dengan memastikan keberlangsungan operasi pabrik-pabrik peeseroan.
"Saat ini semua pabrik dan pusat distribusi kami beroperasi. Pada saat yang sama kami juga memastikan kesehatan dan keselamatan para karyawan, mitra bisnis dan pelanggan, serta memberikan bantuan APD, produk-produk bergizi dan sembako kepada para garda terdepan pekerja kesehatan serta masyarakat terdampak," ujar dia.
Baca Juga:Nestle Tanggapi Soal Bear Brand Jadi Topik Terhangat dan Harganya Naik