TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Yoyon mengatakan stok obat Ivermectin kosong di Pasar Pramuka dalam dua hari terakhir ini. Pasalnya, beberapa hari ini obat itu dicari masyarakat lantaran disebut akan digunakan dalam terapi pasien virus Corona.
"Permintaan obat tersebut meningkat. Sejak dua hari ini kosong," kata Yoyon kepada Tempo, Minggu, 4 Juli 2021. Ia pun belum bisa memastikan kapan pasokan obat tersebut akan datang lagi lantaran beberapa distributor mengatakan barang tersebut sedang kosong.
Sebelumnya, PT Indofarma Tbk (INAF) merilis obat bernama Ivermectin yang akan digunakan dalam terapi pasien virus corona. Perusahaan akan memproduksinya dengan kapasitas 4 juta tablet per bulan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan emiten farmasi PT Indofarma Tbk (INAF) merilis obat yang akan digunakan dalam terapi penyembuhan pasien virus corona. Obat bernama Ivermectin tersebut telah resmi diluncurkan pada Senin, 21 Juni 2021.
“Obat ini dirilis pada hari ini seiring dengan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang juga keluar hari ini,” ujar Erick dalam konferensi pers setelah mengunjungi Pabrik Indofarma di Cikarang, Senin, 21 Juni 2021.
Erick mengatakan, perilisan Ivermectin menjadi salah satu upaya Kementerian BUMN dan Indofarma dalam menyediakan obat-obatan untuk pasien Covid-19 dan menekan angka penyebaran virus corona. Ia melanjutkan, Ivermectin nantinya dapat membantu terapi penyembuhan pasien virus corona.
Kementerian Kesehatan telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) 11 obat, yang umum digunakan selama masa pandemi Covid-19, salah satunya ivermectin. Berdasarkan surat keputusan Menkes nomor HK.1.7/Menkes/4829 tahun 2021 yang ditandatangani 2 Juli 2021, Ivermectin HET Ivermectin ditetapkan Rp 7.500.
Meski demikian, belakangan ramai pro dan kontra penggunaan obat antiparasit itu untuk Covid-19. Sebagian mendesak penggunaannya secara luas demi bisa lepas dari cengkeraman pandemi yang semakin kuat saat ini, sebagian lainnya meminta menunggu hasil uji klinis skala besar untuk memastikan efikasi obat cacing itu dan keselamatan penggunanya.
CAESAR AKBAR | EGI ADYATAMA | ZACHARIAS WURAGIL
Baca Juga:Terkini Bisnis: Pertimbangan Karantina 8 Hari, Profil PT Harsen Laboratories