TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Universitas Indonesia Chatib Basri mengatakan, kebijakan lockdown tidak tepat jika diterapkan di negara seperti Indonesia dan India. Risiko kesenjangan sosial semakin tinggi, bantalan sosial yang perlu disiapkan juga sangatlah besar.
“Jadi ada risiko inequality, kita harus mengantisipasi pemulihan ekonomi pada masa mendatang,” tuturnya dalam video conference, Sabtu, 3 Juni 2021.
Menurut dia, dunia saat ini menghadapi krisis kesehatan yang berujung pada krisis ekonomi. Namun, permasalahan utamanya adalah tidak ada satupun negara yang dapat menebak kapan pandemi akan berakhir.
Oleh karena itu, pemulihan ekonomi akan sangat bergantung pada kemampuan negara dalam menangani dan mengendalikan pandemi Covid-19.
Chatib mengatakan di beberapa negara, misalnya di Cina dan Vietnam, pemerintahnya mampu mengendalikan Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi di kedua negara tersebut pun terdorong.
Namun, tidak semua negara dapat menerapkan kebijakan yang sama. Menurut Chatib, akan sulit, misalnya bagi India dan Indonesia untuk menerapkan lockdown.