Di kantor inilah Enny terus menerus berhubungan dengan Indef, menekuni riset-riset bidang ekonomi, dan lambat laun dikenal secara nasional sebagai ekonom nasional karena banyak menyampaikan pemikirannya di ruang publik.
Sebagai ekonom, Enny menuliskan pemikirannya di berbagai media. Dan sebagai ekonom nasional, Enny dipilih sebuah harian nasional sebagai ekonom yang rutin menuliskan analisa-analisa tentang perkembangan ekonomi terkini. Hanya beberapa ekonom saja yang dipilih harian ini untuk menjadi kolumnis dan analis tetapnya di halaman depan.
Hal itu merupakan penghargaan yang tinggi dan pengakuan terhadap kepakaran Enny. Regenerasi Indef sempat terhambat dari generasi pertama ke generasi berikutnya. Masalah hambatan regenerasi ini selalu terjadi di lembaga think tank bukan pemerintah.
Menurutnya, sudah belasan atau bahkan puluhan lembaga think tank yang tutup tidak melakukan aktivitasnya karena gagal dalam menjalankan regenerasi. Tetapi Indef terus berkembang semakin maju karena peranan Enny, yang memimpin Indef selama satu dekade.
"Enny adalah transmisi regenerasi di Indef sampai Indef sendiri berkembang sampai seperti sekarang ini," ujarnya.
Puluhan ekonom bergabung di Indef melakukan kegiatan riset dan
akademik, sembari memainkan peranan kritis terhadap kebijakan-kebijakan ekonomi. Menurut Didik, banyak Enny-Enny yang lain akan menggantikan peranannya, yang datang dari generasi di bawahnya.
Dia mengatakan tidak hanya keluarganya dan keluarga besar Indef yang kehilangan Enny, tetapi juga para ekonom, wartawan, dan kerabat akademis. Dia menilai sebenarnya, Enny terlalu muda untuk pergi, tetapi takdir dan ketentuan Allah SWT tetap berlaku, tidak dapat dihentikan.
"Bagi kami, proses dan langkah kepergian itu terjadi begitu cepat. Semua tidak menduga karena 2-3 hari sebelumnya Enny masih semangat menyampaikan pandangan dan pemikirannya di media massa, media daring dan berbagai forum lainnya," ujar dia.
Rabu 30 Juni 2021 Enny Sri Hartati sempat dibawa ke rumah sakit dengan saturasi sangat rendah 70. Peneliti Indef itu meninggal pada Kamis, 1 Juli 2021, pukul 19.55 WIB di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Ekonom Senior Indef Enny Sri Hartati Meninggal Dunia