TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mencatat layanan digital banking atau e-channel perseroan naik pesat. Kenaikan jumlah transaksi melalui e-channel tersebut mengindikasikan layanan mobile banking, internet banking dan cash management system (CMS) telah menjadi pilihan nasabah.
"Kita melihat perubahan transaksi yang cukup signifikan di tahun 2020, di mana total transaksi financial via e-channel dan teller sebesar 200.885.753 transaksi dan total transaksi e-channel-nya sendiri sebesar 192.183.992 transaksi," kata Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dalam pernyataan di Jakarta, Jumat 2 Juli 2021.
Baca Juga:
Dari transaksi tersebut, dapat dilihat bahwa ada pergeseran yang cukup signifikan bahwa transaksi yang dilakukan di kantor cabang makin sedikit, yaitu kurang lebih hanya empat persen, artinya sekitar hampir 96 persen sudah dilakukan secara elektronik.
Untuk itu, lanjutnya, perseroan akan terus berupaya semakin memperkuat layanan digital banking di tengah pandemi COVID-19 yang masih belum usai.
"Kami berupaya menghadirkan solusi dan kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi sebagai bentuk adaptasi di masa pandemi COVID-19 yang mengharuskan adanya pembatasan-pembatasan aktivitas dan interaksi fisik masyarakat," ujar Haru.
Dengan adanya pembatasan di masa pandemi, BTN juga melakukan open banking artinya nasabah tidak perlu datang ke bank namun mereka sudah bisa melakukan transaksi di mana saja.
Haru mengatakan perbankan digital telah lama dianggap sebagai future of banking sehingga diperlukan strategi untuk mampu bersaing dengan banyak pendatang di pasar. Sektor perbankan berorientasi kepada pelanggan untuk menghadirkan pengalaman pelanggan pengguna yang lebih baik.