TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi pembayaran untuk klaim penanganan pasien Covid-19 sudah mencapai Rp 10,5 triliun hingga 24 Juni 2021. Nilai itu mendekati pagu tahap pertama yang disediakan pemerintah sebesar Rp 10,6 triliun.
Sedangkan untuk pembayaran klaim rumah sakit penanganan pasien Covid-19 untuk tahap II di 2021, pemerintah masih membutuhkan anggaran sebesar Rp 11,9 triliun.
"Ini dibutuhkan anggaran sebesar Rp 11,9 triliun dan kami terus akan melakukan upaya untuk menambah anggaran yang sedang dalam proses penetapan ini," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Jumat, 2 Juni 2021.
Adapun anggaran tersebut nantinya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2021.
Dia menuturkan Kementerian Keuangan sebelumnya masih memiliki tunggakan untuk pembayaran klaim rumah sakit pasien Covid-19 pada 2020 sebesar Rp 2,69 triliun. Tunggakan ini masuk dalam tahap II yang akan dibayarkan oleh pemerintah.
"Untuk membayar perawatan pasien tahun 2020 tahap yang kedua sebesar Rp 2,69 triliun sedang dalam proses," ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan pembayaran tunggakan tersebut sedang dalam proses untuk penetapan. Kemenkeu bersama dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau BPKP, kata dia, juga mencoba untuk terus mempercepat pembayaran tunggakan.
Menurutnya, pemenuhan anggaran tersebut menunjukan APBN menghadapi berbagai situasi yang dinamis dalam menghadapi Covid-19.
“APBN tetap fleksibel dan memberikan dukungan penuh, banyak dalam hal ini bukan terkait persoalan ketersediaan anggaran, tetapi kecepatan untuk pelaksanaan karena dihadapkan pada keinginan untuk membuat tata kelola yang makin baik dan juga makin tepat untuk dari sisi targetnya” kata Sri Mulyani.
BACA: Bansos Tunai Diperpanjang karena PPKM Darurat, Sri Mulyani Siapkan Rp 6,1 T
HENDARTYO HANGGI