TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan diskon listrik diperpanjang hingga September 2021. Dia menuturkan stimulus program ketenagalistrikan itu, diberikan untuk masyarakat yang pelanggan 450 VA dan 900 VA.
"Kami dengan adanya PPKM ini akan memperpanjang lagi diskon 50 persen untuk 450 VA dan 900 VA 25 persen sampai kuartal III. Jadi durasinya diperpanjang jadi tiga bulan sampai September," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Jumat, 2 Juli 2021.
Dia mengatakan pada awalnya, dalam APBN 2021 stimulus listrik hanya untuk kuartal I saja. Di mana kuartal I dengan diskon yang sama dengan 2020 yaitu 450 VA diberikan diskon 100 persen, sedangkan 900 diberikan diskon 50 persen. Kemudian diperpanjang sampai kuartal II dengan diskon 50 persen untuk 450 VA dan untuk 900 VA turun ke 25 persen.
Mereka yang akan menerima stimulus itu, kata dia, ada 32,6 juta pelanggan yang selama ini merupakan pelanggan 450 VA dan 900 VA. Untuk itu, kata dia, akan dibutuhkan tambahan dana untuk meng-cover sampai September sebesar Rp 1,91 triliun dan alokasi untuk semester 1 untuk dibayarkan untuk dengan Juni Rp 5,67 triliun.
"Jadi untuk total stimulus program listrik membantu masyarakat menengah bawah ini adalah Rp 7,58 triliun," ujar Sri Mulyani.
Pemerintah juga masih akan memberikan bantuan untuk meng-cover rekening minimum dan biaya beban abodemen listrik. Program ini membidik kelompok usaha dengan sasaran 1,4 juta pelanggan.
Stimulus itu diperpanjang dari enam bulan, menjadi hingga bulan September. Jadi skemanya untuk rekening abodemen ditanggung oleh pemerintah semuanya terutama pelanggan bisnis, industri dan sosial.
"Yang tadinya hanya 1 kuartal kita perpanjang hingga kuartal ketiga, meskipun dalam hal ini diskonnya diturunkan dari 100 persen ditanggung pemerintah sekarang 50 persen ditanggung pemerintah," kata dia.
Sri Mulyani mengatakan untuk perpanjangan ini, maka dibutuhkan Rp 420 miliar yang untuk semester satu kita sudah meng-cover Rp 1,27 triliun, sekarang untuk perpanjangan hingga kuartal III, sehingga total industri dan sosial dalam biaya abodemen adalah sebesar Rp 1,69 triliun.
BACA: Sri Mulyani: Vaksinasi Covid-19 Dipercepat Agar Segera Keluar dari Krisis
HENDARTYO HANGGI