TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menganggap anjloknya jumlah turis asing pada 2021 merupakan hal yang wajar dan terprediksi. Musababnya, sejak pandemi Covid-19, pemerintah membatasi kunjungan wisman masuk ke wilayah Indonesia.
"Perlu diingat, situasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi hampir di semua negara karena adanya pembatasan perjalanan akibat dampak pandemi," ujar Sandiaga dalam keterangannya, Kamis, 1 Juli 2021.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia secara kumulatif mulai periode Januari–Mei 2021 tercatat sebesar 664.540 orang. Jumlah tersebut anjlok 77,62 persen secara year on year. Pada semester I 2020, jumlah wisman masuk mencapai 2,97 juta orang.
Sandiaga mengatakan sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 26 Tahun 2020, pemerintah menutup sementara visa kunjungan bagi warga negara asing yang akan ke Indonesia dengan tujuan wisata. Kunjungan hanya dibuka untuk kepentingan kenegaraan atau kepentingan khusus. Di sisi lain, negara-negara asal wisman memberlakukan larangan pergi atau lockdown.
Mengacu tren menurunnya kunjungan wisman, Sandiaga berujar arah kebijakan dan strategi pembangunan pariwisata ke depan tidak akan mengutamakan kuantitas. "Tetapi diprioritaskan kepada kualitas dan keberlanjutan dari pariwisata dan ekonomi kreatif nasional," ujarnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menurut Sandiaga Uno, telah mendorong pariwisata berbasis alam terbuka dan mengedepankan budaya serta kearifan lokal. Arah baru pariwisata diklaim bisa meningkatkan kualitas belanja, khususnya bagi pelaku sektor pariwisata dan turunannya di desa wisata.
Baca Juga: Waktu Karantina Turis Asing ke Ha Long Bay Vietnam akan Dikurangi