Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saham Publik di Bank Century Tak Akan Hangus

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Bursa Efek Indonesia masih akan mempelajari tentang kemungkinan nasib saham PT Bank Century Tbk yang ada di tangan publik setelah bank tersebut diambil alih oleh pemerintah dan Bank Indonesia melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Namun, Direktur Utama BEI Erry Firmansyah menegaskan pada prinsipnya publik akan dilindungi.

"Yang salah kan founder, jadi publik harus dilindungi" kata Erry di Jakarta,Senin (24/11).

Ia menegaskan, jangan sampai pemegang saham publik dirugikan, karena pemegang saham founder yang selama ini me-manage Bank Century, sementara pemegang saham publik tak tahu apa-apa.

Ia mengatakan masih berkordinasi dengan pihak otoritas pasar modal mengenai kemungkinan turut diambilnya saham publik Bank Century. Hal tersebut masih membingungkan karena dalam undang-undang LPS, hanya disebutkan mengambil alih tanpa pemisahan saham pendiri (founder) dan juga saham publik. "Kita akan pelajari, kalau ternyata publik juga diambil, akan kita cermati" katanya.

Sementara itu, Direktur Perdagangan Saham BEI MS Sembiring mengatakan tak mungkin LPS mengambil alih saham Bank Century sampai 100 persen, sehingga saham publik hangus. "Enggaklah, enggak mungkin hangus," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan masih akan menunggu penjelasan dari pemegang saham dan manajemen baru dari Bank Century mengenai hal ini.

Sembiring menegaskan, investor publik memiliki hak untuk tetap mempertahankan sahamnya. Pengambilalihan saham founder oleh LPS, katanya justru bagus bagi investor, karena mereka akan merasa aman dan punya keyakinan atas kinerja emiten yang membaik di masa depan.

Ari Astri Yunita

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Laba Industri Perbankan Terkoreksi, Beban Operasional Naik

10 September 2015

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali (KOMUNIKA)
Laba Industri Perbankan Terkoreksi, Beban Operasional Naik

Otoritas Jasa Keuangan merekam laba industri perbankan nasional hingga paruh pertama tahun ini terkoreksi 12,98% secara tahunan.


Beban Bunga Tinggi, Laba Bank UOB Terkoreksi 28,22%

11 Agustus 2015

Direktur Utama Bank UOB Buana Armand B. Arief (tengah) seuasi Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta (15/4). TEMPO/Panca Syurkani
Beban Bunga Tinggi, Laba Bank UOB Terkoreksi 28,22%

PT Bank UOB Indonesia mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp180,09 miliar pada akhir Juni 2015.


Bank-Bank Eropa Bersiap Naikkan Dividen  

29 Juli 2013

Patung mata uang Eropa, Euro, di depan Bank Sentral Eropa (ECB), Frankfurt, Jerman, September 2007 silam. AP/Bernd Kammerer
Bank-Bank Eropa Bersiap Naikkan Dividen  

Para pengelola bank di Eropa menunggu turunnya regulasi.


Bank Victoria Tambah Modal Rp 450 Miliar

24 Januari 2010

Bank Victoria Tambah Modal Rp 450 Miliar

Penguatan modal itu tak dipakai dalam rencana mengubah Bank Swaguna--bank yang diakuisisi Victoria pada 2007--menjadi Bank Victoria Syariah.


Bank Indonesia Kumpulkan Ekonom

7 September 2009

Bank Indonesia Kumpulkan Ekonom

"Yang penting bagi publik adalah uang bailout Rp 6,7 triliun mengalir kemana."


Bank Indonesia Berharap Surat Utang Century Bisa Cair

28 November 2008

Bank Indonesia Berharap Surat Utang Century Bisa Cair

Bank Indonesia berharap surat utang yang dimiliki PT Bank Century Tbk masih bisa dicairkan meskipun surat-surat utang itu tidak berkualitas.


Tim Pemberesan BPPN Benarkan Kelebihan Rekap Bank

22 Juni 2004

Tim Pemberesan BPPN Benarkan Kelebihan Rekap Bank

Ketua Pokja Tim Pemberesan BPPN membenarkan audit BPK bahwa ada kelebihan dana rekap beberapa bank mencapai Rp 7,3 triliun.


Sampai 2013 Tidak Akan Ada Bank Internasional

18 Maret 2004

Sampai 2013 Tidak Akan Ada Bank Internasional

Direktur BRI Krisna Wijaya menyatakan sampai 2013 tidak akan ada bank yang berkualifikasi untuk menjadi bank internasional.


Kesepakatan Tak Bisa Jadi Dasar Pinjaman Darurat

4 Maret 2004

Kesepakatan Tak Bisa Jadi Dasar Pinjaman Darurat

"Karena itu nanti akan dijabarkan dalam kebijakan masing-masing instansi," kata Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah.


Kronologi Skandal Bank Bali

4 Maret 2004

Kronologi Skandal Bank Bali

Setelah isunya sempat tenggelam, kini soal cessie Bank Bali muncul kembali setelah Kejaksaan Agung akan mencairkannya. Inilah kronologinya.