TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menjadi salah satu hotspot habitat penting bagi mamalia laut. Tercatat ada 35 jenis mamalia laut diketahui berada atau melintas di perairan Indonesia.
Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Hendra Yusran Siry mengatakan polusi gelombang suara dan sampah laut menjadi sumber masalah banyak mamalia laut terdampar.
"Sejak 2015, tercatat ada sekitar 100-an kasus mamalia terdampar, dengan rincian sekitar 16-20 kasus per tahunnya," katanya dalam International Seminar On Marine Mammal Threats: Marine Debris and Ocean Noise yang digelar secara hybrid, Rabu 30 Juni 2021
Tim KKP dan para pakar serta peneliti nasional sedang membahas dan mengidentifikasi ancaman terhadap keberlanjutan mamalia laut. Salah satunya kemunculan mamalia laut yang terdampar di pantai.
Kemunculan mamalia laut di wilayah pesisir merupakan fenomena wajar. Sayangnya, dalam satu dekade terakhir, biota laut yang terdampar di pesisir juga kerap terjadi.
"Sejak 2015 hingga saat ini, sekitar 52,2 persen paus terdampar bisa kita selamatkan atau dikembalikan ke laut," kata Staf Ahli Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut KKP Pamuji Lestari.
Lestari menuturkan, tidak seperti hewan endemik, hewan yang bermigrasi jauh seperti mamalia laut perlu mendapatkan perhatian khusus. Terlebih, ancaman utama yang terkait dengan perbuatan manusia.