TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada Juli 2021 telah berhasil menyelesaikan 7 proyek hulu migas dari target 12 proyek pada 2021. Investasi pada ketujuh proyek tersebut senilai US$1,45 miliar atau setara dengan Rp21,12 triliun. Capaian ini memberikan tambahan produksi minyak sebesar 9.850 barel minyak per hari (BOPD) dan gas sebesar 474,5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menjelaskan ketujuh proyek hulu migas yang sudah onstream adalah EPF Belato2 Seleraya Merangin Dua, EOR Jirak Pertamina EP, KLD PHE ONWJ, Gas Supply to RU-V Pertamina Hulu Mahakam, West Pangkah Saka Indonesia Pangkah Ltd, Merakes Eni East Sepinggan, dan North Area Jindi South Jambi Block B.
“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan telah berhasil menyelesaikan 58,3 persen dari target. Kami optimis seluruh proyek hulu migas yang ditargetkan di tahun 2021 dapat diselesaikan semuanya karena 5 proyek lainnya sedang dalam proses dan masih sesuai dengan perencanaan," ujar Julius dalam keterangannya, Selasa 29 Juni 2021.
Di tengah situasi perekonomian yang belum pulih karena pandemi Covid-19, kata Julius, realisasi proyek proyek hulu migas telah menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung bergeraknya perekonomian di daerah serta mendukung perusahaan nasional dan daerah untuk dapat terus bertahan mempertahankan kelangsungan bisnisnya.
Namun, kegiatan usaha hulu migas juga melakukan langkah-langkah antisipasi agar kegiatan tetap mencapai target sejalan dengan kembali meningkatnya kasus dan adanya pengetatan kebijakan pemerintah.
“Sejak masuk kuartal II/2021, laju pertambahan kasus konfirmasi Covid-19 di hulu migas justru cenderung melandai dibanding akhir 2020 hingga kuartal I/2021. Namun demikian tetap ada kenaikan risiko akibat interaksi sosial saat masa Lebaran yang harus juga diantisipasi,” tambahnya.
Salah satu usaha antisipasi yang dilakukan adalah percepatan program vaksinasi juga harus dilakukan sejalan program pemerintah. “SKK Migas juga terus menerus berkoordinasi dengan KKKS untuk memastikan protokol kesehatan telah diterapkan sebaik-baiknya agar tidak sampai terjadi stop produksi karena meningkatnya kasus Covid-19," ungkapnya.