Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md menyatakan pemerintah memfokuskan penggunaan APBN untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Konsentrasi itu dilakukan melalui refocusing anggaran di masing-masing kementerian.
“Pada 2021, Dipa (daftar isian pelaksanaan anggaran) baru saja diberikan Presiden, kita sudah diminta melaksanakan refocusing anggaran yang selanjutnya diserahkan ke Kementerian Keuangan,” kata Mahfud di kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Senin, 29 Juni 2021.
Refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi memungkinkan pagu APBN untuk sejumlah kementerian dan lembaga berkurang. Mahfud mengatakan kondisi ini tak bisa dihindari.
“Kita harus sabar walau anggaran harus dikurangi. Yang penting niat kita baik,” tutur Mahfud.
Refocusing anggaran berlangsung sejak 2020. Mahfud mengatakan kementerian dan lembaga mengkonsentrasikan anggarannya baik secara langsung maupun tidak langsung untuk penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Revisi anggaran disampaikan ke Kementerian Keuangan untuk selanjutnya disalurkan ke masing-masing kementerian yang menangani Covid-19. Meski menghadapi tantangan berat, Mahfud mengatakan persoalan dalam menangani krisis bukan hanya perihal mengelola anggaran.
Hal-hal lain seperti kontroversi soal penanganan pandemi, tutur Mahfud, turut menjadi perhatian pemerintah. Misalnya, adanya ketidakseragaman pendapat dokter soal keputusan lockdown.
“Dokter IDI bilang harus lockdown, tapi ada dokter lain bilang jangan lockdown. Ini bagi pemerintah jadi masalah. Tapi kita tetap harus mengambil keputusan,” ujar Mahfud Md.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Terima Laporan BPK, Jokowi: Defisit APBN Dibiayai Sumber-sumber yang Aman