TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan tetap mempromosikan destinasi wisata di tengah melonjaknya kasus Covid-19. Upaya promosi itu dilakukan dalam berbagai bentuk sambil mempersiapkan pemulihan sektor pariwisata dan turunannya.
“Kenapa? Karena masa pandemi ini merupakan kesempatan bagi kita semua mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air,” ujar Sandiaga dalam jawaban tertulisnya yang dikutip pada Selasa, 29 Juni 2021.
Kementerian menilai pandemi memberikan waktu bagi dunia pariwisata untuk membenahi sumber daya manusia hingga infrastruktur penunjangnya. Program promosi pariwisata pun saat ini tidak hanya menyasar pada destinasi yang sebelumnya sudah siap dipasarkan.
Seiring dengan perubahan tren berwisata pelancong setelah pandemi Covid-19, promosi pariwisata dilakukan untuk mendongkrak destinasi berbasis alam dan desa wisata. Ia melanjutkan, promosi akan terus kita laksanakan dengan tujuan agar Indonesia selalu diingat oleh turis mancanegara dan menjadi pilihan utama.
“Terutama wisatawan mancanegara untuk berwisata ke Indonesia setelah perbatasan kembali dibuka pascapandemi,” tutur Sandiaga.
Kegiatan promosi wisata sempat dihentikan pada awal virus corona masuk ke Indonesia. Namun belakangan kegiatan promosi mulai kembali dijalankan.
Baru-baru ini, Sandiaga membuka Trail Of Civilizations Candi Borobudur yang merupakan kegiatan untuk mempromosikan Candi Borobudur. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama negara-negara anggota ASEAN yang mempunyai jejak warisan peradaban Buddha.
Trail of civilitations memungkinkan wisatawan mengadopsi beragam kegiatan yang diadopsi dari masa lampau seperti yang dipahat di Candi Borobudur. Kegiatan-kegiatan itu meliputi bercocok tanam, kunjungan ke sentra produksi gerabah, hingga refleksi dan yoga. Menurut Sandiaga, Borobudur akan menjadi destinasi yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Baca Juga: Lonjakan Covid-19, Sandiaga Tunda Sementara Work From Bali Kemenparekraf