Maskapai Super Air Jet menyasar penumpang segmen low cost carrier atau LCC. Meski akan bersaing dengan maskapai LCC lainnya seperti Lion Air, Citilink, dan AirAsia, Ziva mengatakan Super Air Jet diyakini memiliki pasar yang berbeda berdasarkan demografi konsumen.
Dalam jangka panjang, maskapai penerbangan ini pun berpeluang mencaplok potensi pasar penumpang Indonesia yang besar. Selama ini, kata dia, banyak segmen penumpang dalam negeri yang belum terlayani.
“Bila kita lihat kembali kondisi pada 2019 sebelum pandemi dan bahkan 10 tahun lalu saat masih ada kurang lebih 20 maskapai komersial beroperasi, masih cukup menyisakan market share yang besar untuk diisi,” ujar ziva.
Maskapai Super Air Jet resmi mengantongi sertifikat operator udara atau AOC dari Kementerian Perhubungan. Sertifikat itu diberikan untuk tipe pesawat Airbus A320.
Proses sertifikasi AOC dilakukan sejak September 2020 selama sembilan bulan. Sebelumnya, Super Air Jet telah memegang Surat Izin Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal (SIUAU-NB) dengan Nomor SIUAU/NB-036 yang diterbitkan pada 17 September 2020.
Dengan selesainya seluruh tahapan sertifikasi ini, Super Air Jet dinyatakan telah memenuhi seluruh persyaratan teknis dan keselamatan sebagai pemegang sertifikat operator udara. Syarat-syarat itu meliputi perusahaan memiliki minimal tiga pesawat A320 dengan ketentuan satu unit berupa kepemilikan dan dua unit berupa penguasaan.