INFO BISNIS – BRI berkomitmen untuk mendukung pemerintah yang menetapkan target indeks inklusi keuangan nasional mencapai 90 persen pada 2024. Salah satu strategi BRI yakni berfokus melakukan pemberdayaan pada ekosistem segmen usaha ultra mikro.
“Inklusi, pemberdayaan dan pemerataan itu menjadi sangat penting. Oleh karena itu kami yakin BRI yang core bisnisnya UMKM dan lebih spesifik lagi porsi portofolio kredit mikro yang mencapai 40 persen, maka kami akan fokus melayani masyarakat seluas-luasnya untuk mendukung inklusi keuangan di negeri ini,” ujar Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto dikutip dari rilis, Senin, 28 Juni 2021.
UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian nasional di Indonesia. Mengutip data Kementerian Koperasi dan UKM, persentase segmen usaha tersebut sebesar 99,9 persen dari total unit usaha di Indonesia. Pada 2018, jumlah pelaku usaha di segmen mikro kurang lebih 63 juta unit usaha, termasuk di dalamnya usaha ultra mikro.
Namun, baru sekitar 50 persen unit usaha mikro dan ultra mikro yang bisa mengakses layanan jasa keuangan formal. BRI berupaya memperbesar dan mempercepat proses inklusi keuangan melalui pembangunan ekosistem untuk pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro, termasuk juga menghubungkan strategi pengembangan segmen usaha tersebut secara nasional.
BRI terus melakukan inovasi, termasuk di segmen microfinance dengan mengoptimalkan teknologi digital. Sehingga masyarakat dapat memperoleh layanan microfinance yang lebih mudah, cepat dan murah. Hal ini ditempuh BRI dengan strateginya go smaller, go faster, go cheaper.
Visi besar BRI untuk mendukung peningkatan inklusi keuangan diyakini bakal lebih mudah diwujudkan, seturut ditunjuknya BRI sebagai induk Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Ketiga perusahaan negara tersebut akan bahu-membahu bersinergi dalam memperkuat pemberdayaan ekosistem segmen usaha ultra mikro yang akan semakin terintegrasi melalui holding.
BRI telah menyampaikan Keterbukaan Informasi pada 14 Juni 2021. BRI akan melaksanakan right issue dengan keterlibatan Pemerintah di dalamnya melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam bentuk non tunai. Berkaitan proses tersebut, BRI akan menerima pengalihan seluruh saham Seri B milik Pemerintah (inbreng) di Pegadaian dan PNM. (*)