TEMPO.CO, Jakarta – Kadin akhirnya menyepakati langkah musyawarah dalam penentuan pengurus baru periode 2021-2025. Hasil mufakat, Arsjad Rasjid menjadi Ketua Umum Kadin dan Anindya Bakrie menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin. Sebelum kesepakatan ini, kedua nama tersebut sama-sama menjadi calon Ketua Umum Kadin.
Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie melakukan mediasi dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Senin, 28 Juni 2021.
"Terima kasih kepada sahabat saya yang sangat besar hati, bagaimana kita bersama-sama sepakat membangun Kadin. Kepada Pak Rosan (Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani), terima kasih karena telah membawa Kadin Indonesia (selama periode 2015-2020),” ujar Arsjad Rasjid dalam YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 28 Juni 2021.
Pemilihan Ketua Umum Kadin memanas lantaran disebut-sebut ada intervensi pemerintah. Pemerintah sebelumnya meminta Rosan sebagai Ketua Umum Kadin memindahkan lokasi penyelenggaraan musyawarah nasional atau Munas Kadin dari Bali ke Kendari.
Pendukung Anindya Bakrie menolak keputusan Rosan atas arahan pemerintah itu. Selain sarat kepentingan politik, keputusan ini dinilai sepihak. “Kami ini pengusaha, bukan mau berpolitik,” ujar seorang sumber Tempo pendukung Anindya awal Juni lalu.
Para loyalis Anindya Bakrie juga khawatir munas yang dilaksanakan di Kendari rawan ricuh seperti perhelatan serupa sebelumnya, yakni kongres PAN dan Pramuka. “Kalau ada lempar-lemparan kursi seperti kongres PAN, mending kami para pengusaha pulang saja,” kata sumber lainnya yang enggan disebutkan identitasnya.
Adapun kubu Arsjad Rasjid berkukuh tetap melangsungkan Munas Kadin di Kendari karena alasan tingkat penyebaran Covid-19 yang relatif masih aman. “Kami berontak kalau Munas Kadin dipindah dari Kendari,” kata Ketua Kadin Banten Mulyadi Jayabaya, yang juga loyalis Arsjad, saat ditemui beberapa waktu lalu.
Sedangkan Bali dianggap menjadi lokasi yang tidak netral. Sejumlah hotel di Bali disebut-sudah dikondisikan untuk memenangkan Anindya. Namun, kabar itu dibantah Ketua Kadin Bali I Made Ariandi. “Utusan rapat pleno Kadin Bali ditentukan pada menit terakhir munas. Sudah saya jaga situasinya seperti itu,” katanya.
Setelah Arsjad Rasjid ditetapkan sebagai Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie ditunjukan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin. Solusi ini dianggap menjadi jalan tengah bagi polemik di tubuh Kadin.
Arsjad Rasjid mengatakan Kadin sebagai organisasi yang menaungi pengusaha harus menjadi rumah bersama di tengah tantangan pandemi Covid-19. “Pandemi ini adalah tantangan berat, khususnya bagi UMKM. Ke depannya kita secara bersama ingin jadi kadin yang inklusif dan bagaimana kolaborasi kemitraan sebagai wadah pengusaha menjalankan supaya lebih baik,” kata Arsjad Rasjid .
Sementara itu, Anindya Bakrie berujar penyelesaian dari gejolak Kadin akan memberikan contoh bagi masyarakat di tengah pandemi. “Kami ingin mengutamakan sepakat, bermusyararah, agar bisa membuat Kadin lebih kuat,” kata Anindya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | MAJALAH TEMPO