TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana membuat Provinsi Bali sebagai hub ekspor terutama untuk produk dari sektor pertanian, kelautan, serta industri kreatif. Saat ini Pulau Bali telah menjadi hub ekspor produk-produk dari berbagai wilayah, seperti Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa melalui Pelabuhan Benoa.
"Bali sebenarnya sudah difungsikan sebagai hub ekspor, hal ini terlihat dari aktivitas ekspor di Pelabuhan Benoa yang digunakan oleh para eksportir dari berbagai wilayah di Indonesia, hanya saja belum dikelola dengan regulasi yang baik," kata Gubernur Bali I Wayan Koster dalam acara Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Bali, Sabtu, 26 Juni 2021.
Menurut Koster, proyek Bali hub ekspor membutuhkan perencanaan matang dengan sistem yang solid, dan mampu mengintegrasikan semua unsur yang di dalamnya. "Rencana ini tidak boleh parsial, harus komprehensif dan berkesinambungan," kata dia.
Koster mengatakan terkait dengan rencana menjadikan Pulau Dewata sebagai hub ekspor telah dibahas dengan Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan, hingga Menteri Pariwisata.
Ketua GPEI Bali Panudiana Kuhn menuturkan langkah pertama untuk menjadikan Bali sebagai hub ekspor, yakni dengan meningkatkan kompetensi dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang bergerak di dalamnya.
Dia menjelaskan peningkatan tersebut dapat melalui pelatihan dan pendidikan vokasi, seperti sekolah khusus menjahit untuk memenuhi kebutuhan SDM dalam bidang industri kreatif.
"Bali sebenarnya punya peluang, hanya saja memang anak-anak kita banyak yang lebih memilih sekolah di bidang pariwisata, kalau ada hub ekspor maka dapat membuka peluang untuk bidang lainnya," jelas Khun.