TEMPO.CO, Jakarta - CEO dan founder Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, memprediksi bisnis properti turun lebih dari 50 persen karena kasus Covid yang semakin banyak.
Dia berharap pandemi ini segera menyusut sehingga proses pemulihan kembali dapat dimulai. “Itu [pemulihan] bisa memakan waktu sampai 2 bulan. Jadi, mudah-mudahan [bisnis properti] mulai pulih lagi. Kalau tidak, kondisi ini bisa lebih jelek dibandingkan dengan tahun lalu," kata dia, Sabtu 26 Juni 2021.
Baca Juga:
Ali Tranghanda menuturkan gelombang kedua covid ke sektor properti bisa berdampak lebih buruk dibandingkan dengan hantaman yang pertama pada 2020.
“Dulu [tahun lalu] bisnis properti turun sampai 50 persen akibat pandemi Covid-19. Sekarang penyebarannya lebih kencang dari pada tahun ketika awal Covid masuk ke Indonesia, sehingga potensi bisnis properti drop juga lebih besar,” ungkapnya.
Pandemi Covid-19 yang menerpa Indonesia dengan keras saat ini menimbulkan ancaman keambrukan bisnis properti yang lebih parah dibandingkan dengan pertama kali masuk awal tahun lalu.
Ali melihat perumahan tapak masih menjadi yang paling depan untuk menjaga tetap berputarnya bisnis properti. Namun masalahnya, menurut dia, akibat pandemi gelombang kedua ini, calon pembeli akan menahan diri.
Menurut catatan Bisnis, bisnis properti tahun ini mulai meningkat seiring dengan pemberian stimulus oleh pemerintah terutama yang berkaitan dengan Pajak Pertambahan Nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) yang diberlakukan sejak awal Maret lalu.